Apa yang diucapkan oleh jaeden terus berputar difikiran joli, ada benarnya juga jika semua orang sudah menganggapnya seperti itu kita hanya bisa menikmati saja,karena suatu saat rumorr itu akan menghilang bukan?
Joli terus melamun di dalam bathtub, dan tiba-tiba wajah jaeden terus saja melewati joli. Joli bergegas bangkit dan meraih handuk. Berjalan keluar dan menyalakan tv. Breaking news hari ini "SEORANG PEREMPUAN DITEMUKAN TEWAS MENEMBAKAN DIRI" joli menoleh dan berfokus dengan berita itu.
Seorang perempuan ditemukan tewas,di belakang bar - belum diketahui motif dirinya menembakan diri dibagian kepala. Dari info yang didapat dari teman korban saat itu korban izin untuk bertemu seseorang. Korban berinisial EGF saat ini sedang dilakukan autopsi untuk menindak lanjuti.
Ponsel joli berdering setiap saat,dan melihat grup chat kelasnya, joli sangat penasaran siapa yang terbunuh apakah dia mahasiswa dari kampus yang sama dengannya.
Gwen "dia benar-benar emma garflied ?"
Serra " aku dengar juga begitu,tapi mengapa dia menembak kepalanya?"
Jack " wow itu sangat menakutkan"
Tom " wow sayang sekali"
Karen " semoga saja dia tenang"
Joli tanpa sadar meneteskan air matanya,ia tidak menyangka bahwa emmalah yang dimaksud dari berita itu,joli bergegas mengenakan pakaian dan pergi ke rumah duka. Untung saja saat itu emma memberi tahu dimana alamat rumahnya. Satu jam perjalanan akhirnya joli sampai dirumah duka. Joli berjalan dan memastikan apa benar itu emma dan ternyata benar. Semua orang yang datang menangis begitu juga joli,andai saja saat di party joli tidak pulang dan memilih mengikuti emma mungkin dia tau apa yang terjadi. Atau mungkin saja saat itu dia mendengar tembakan? Ah ya tembakan dua kali ternyata itu emma?. Andai saja ia langsung mencari sumber tembakan itu andai saja andai.
Joli hampir terjatuh saat melihat kembali wajah emma yang pucat,untung saja jaeden menahannya. Tanpa berpikir panjang joli menyembunyikan wajahnya dijacket jaeden.
Jaeden sempat mengerutkan keningnya dan melihat emma yang sedang tertidur itu lalu memeluk joli dan mengajak joli untuk keluar dari rumah emma.
Saat joli dan jaeden keluar dari rumah emma,semua orang berfokus kepada keduanya. Bahakan sateenpun hanya menggigit bibir dan mengepal tangannya.
"Huh... bisa-bisanya mereka datang ke rumah duka tidak punya malu" seru pria bernama aeden itu,lalu jaeden hanya meliriknya dan membuat aeden membuang muka karena ketakutan.
"Hey are you okay?" Tanya jaeden saat sudah tiba di parkiran.
"Ya fine,kitakan musuhan ngapain sih dibantu!"
Jawaban joli membuat jaeden kebingungan dan tertawa terbahak bahak. Dan mengacak-acak rambut joli yang membuat keduanya merasa canggung.
"Sorry,okay sekarang kau mau kemana?"
"Idk" seru joli merapihkan rambut dan mengelap airmata dan air yang keluar dari hidung dengan tangan.
"Yatuhan kau jorok sekali"
"Aku tidak ada tisue"
"Ya pakai bajumu memang tidak bisa?"
"Baiklah" joli mendekat ke jaeden dan menarik tshirtnya lalu menempelkan mukanya membuat tshirt jaeden kotor karena makeup
"Ah shit,apa yang kau lakukan"
"Jika mengenakan bajuku,kulitku akan rusak karena bahan dari bajunya. Jadi aku gunakan bajumu"
Jaeden menarik nafasnya,lalu memberikan helem ke joli. Joli mengambil dan memakainya,saat ia ingin naik ke motor joli ingat sesuatu.
"Aku baru tahu kau bisa mengendarai motor?"
"Apakah itu penting untukmu huh?"
"Tidak si"
" yasudah cepatlah naik".
Joli tidak perduli akan dibawa kemana dia oleh jaeden,yang ia pikirkan adalah mengapa emma menembakan dirinya?,pasti ada motif tertentu bukan? Dan ah ya menurut sateen,emma bertemu seseorang siapakah itu?. Motor yang dikendarai oleh jaeden akhirnya berhenti disuatu rumah yang tentunya joli tidak tahu.
"Kau.. kau membawaku kemana?"
"Ke rumahku?"
"Ma..mau apa kau??"
"Jangan salah sangka,aku ingin mengganti baju,lihatlah?" Seru jaeden yang hanya mendapatkan reaksi anggukan oleh joli.
"Kau mau disini,atau ikut masuk?"
"Em..." joli ingin ikut masuk tapi dia takut ada hal buruk yang akan terjadi.
"Hei jangan berfikiran aneh-aneh!, ayo masuk didalam rumahku ada orang tuaku"
"Baiklah"
Joli akhirnya mengikuti jaeden untuk memasuki rumahnya. Terlihat tidak ada siapa-siapa dan yaaa rumah jaeden sangat luas sepertinya 5x apartementku. Joli terus masuk ke rumahnya lebih dalam. Dan ya joli bertemu dengan dua orang yang mungkin dia adalah orang tua jaeden?
"Hei baby" seru perempuan yang ada didepan kami.
"Hei mom"
"who is this girl?"
"my girlfriend, hahaha aku bercanda. Dia musuhku"
"Hm.. hai aku jolis"
Jaeden meninggalkan jolis dengan ibunya,mereka akhirnya duduk di ruang tv,tidak banyak berbicara ester ibu jaeden hanya menawarkan minum dan beberapa pertanyaan klasik seperti kau tinggal dimana,kenal dengan jaeden dimana,sudah makan dan ya seperti itu. Hingga ada satu kalimat yang dia ucapkan.
"Joli,baru kamu yang datang kesini,aku harap anak itu bisa berubah"
"Ayo,mom aku pergi dulu"
"Kita mau kemana?"
"Entah,kau maunya kemana?"
" aku ikut saja denganmu"
Entah mengapa aku dengan jaeden jadi sering bersama? Ini sudah ke 2kalinya,bukankah dia membenciku?,apa dia ingin balas dendam denganku karena sudah menghalangi perbuatan buruknya?.