Tidak berapa lama Gilang setelah usai belanja, dia meneruskan perjalanannya pulang, namun dalam perajalanannya pulang, Gilang melihat seorang wanita yang sedang berdiri disebelah mobil sambil melihat kiri kanan.
"Maaf mbak, ada apa dengan mobilnya?" Tanya Gilang hati-hati.
"Oh ini mas, ban mobil ku bocor, mas bisa bantu aku tidak? Tanya si wanita.
"Boleh, mbak ada bawa alatnya dan ban ganti?" Tanya Gilang.
"Iya ada, di dalam bagasi mas," jawab wanita itu.
Gilang pun berjalan ke arah bagasi mobil, untuk mengambil dongkrak dan ban pengganti.
Tak berapa lama kemudian, Gilang pun selesai menukar ban mobil .
"Udah mbak, udah selesai tuh ban mobilnya sudah saya tukar, dan ban yang bocor nya pun sudah saya letakan di dalam bagasi sekalian sama alatnya," terdengar suara Gilang.
" Mbaak, mbak, mbak!" kembali terdengar suara Gilang memanggil wanita itu yang rupanya dari tadi sedang termenung melihat Gilang bekerja.
" Aduuuh! maaf , mas memanggil saya?" Sontak lamunannya buyar.
" Iya mbak, mobilnya udah siap, udah bisa jalan, ban nya sudah saya ganti," ulang Gilang.
"Oooh, iya makasih ya mas, ini mas," si wanita mengeluarkan uang Rp 50.000 dan di berikan kepada Gilang.
"Maaf mbak saya ndak perlu uang, saya hanya betul-betul ingin membantu dan menolong mbak saja, tidak lebih mbak," Kata Gilang sambil menolak uang pemberian si wanita itu.
"Baiklah kalau begitu, saya juga minta maaf sudah menilai mas dengan uang, oh iya mas, kenalkan nama saya Putri, panjangnya Putri Rahayu," sambil menyodorkan tangannya ke Gilang.
***
" Sekarang apa yang harus aku lakukan? Aku benar- benar bingung, tidak tahu apa yang harus aku kerjakan," tuur Gilang kepada dirinya sendiri.
"Oh iya, dari pada bingung mendingan saya ke ruangan pak Doni aja," Gilang beranjak dari duduknya dan melangkah menuju ruangan pak Doni.
Tidak berapa lama Gilang pun sampai di ruangan pak Doni.
Pagi pak Doni," sapa Gilang.
"Pagi, eh kamu Gilang, ayok masuk!"
"Maaf pak, apa saya mengganggu pekerjaan pak Doni?" Tanya Gilang kepada pak Doni.
"Oh, tidak Gilang, tidak! Sama sekali tidak mengganggu kok," jawabnya pak Doni.
"Oh iya Gilang, sebelumnya saya mintak banyak terimakasih kepadamu, karena kamu lah saya masih bisa bekerja disini, saya tidak tahu apa yang terjadi, kalau seandainya kamu tidak datang setelah menyelamatkan uang perusahaan ini, mungkin saya harus mengganti semua uang perusahaan, dan saya pun pasti akan di berhentikan, karena sudah lalai dalam bekerja," tutur Doni.
"Sudah lah pak Doni, saya pun sebenarnya juga bingung waktu itu, karena sewaktu kejadian itu saya lagi bingung untuk mencari pekerjaan, tapi entah kenapa melihat pak Doni waktu itu hati saya bergerak saja untuk mengejar pelaku jambret itu, dan akhirnya ya beginilah, saya yang tadinya susah untuk mendapatkan pekerjaan, dengan kejadian ini, saya bisa bekerja di sini pak, jadi intinya kita ambil saja hikmah dari semua kejadian dan musibah ini pak," jawab Gilang menjelaskan.
"Cuma sekarang saya bingung pak, tidak tahu apa yang harus saya kerjakan,"
Mendengar cerita Gilang, pak Doni hanya tersenyum, seolah-olah dia menyimpan sesuatu cerita yang di sembunyikan kepada Gilang.
"Loh, kok bapak hanya senyum saja mendengar cerita saya? Jujur pak saya benar-benar nggak ngerti apa-apa, dan saya pun tidak tahu apa yang harus saya kerjakan di kantor ini, meskipun kemaren saya sudah ditunjuk oleh pak Rahman untuk kepala bagian lapangan di PT MUTIARA SEJATI ini, namun sampai sekarang saya masih bingung soal jabatan dan pekerjaan saya ini,"
Pak Doni hanya mengangguk-anggukan kepalanya dan sekali- sekali tersenyum mendengar cerita Gilang.
"Baiklah Gilang kalau begitu, sebentar lagi kamu akan lebih paham dan mengerti apa yang harus kamu kerjakan dan lakukan untuk perusahaan ini dan seberapa perlunya kamu di dalam perusahaan ini,"
"Maksud pak Doni?"
"Iya hari ini akan ada meeting perusahaan yang nantinya di ikuti oleh seluruh kepala bagian di perusahaan ini, dan juga ada tamu dari beberapa pimpinan perusahaan lain yang telah menjadi mitra kerja perusahaan ini, mudah–mudahan selesai acara meeting ini kamu bisa paham dan mengerti tentang apa yang kamu bingungkan seperti sekarang ini, dan saya yakin kamu pasti bisa!" jelas pak Doni kepada Gilang.
Ketika keduanya sedang asyik berbicara, terdengar suara ponsel Pak Doni berbunyi.
Tiit...
Tiit...
Tiit...
Pak Doni melihat handphone-nya,, dan mengaktifkan panggilan masuknya.
"Assalamualaikum Pak. Iya pak, Semuanya sudah siap pak. Baik pak,"
Kata pak Doni menjawab.
Panggilan dari hanphone-nya.
"Ayo Gilang kita siap-siap, sebentar lagi pak Rahman akan sampai, dan acaranya akan segera dimulai!"
"Baik pak," jawab Gilang singkat.
Keduanya bergegas keluar dan menuju ke ruangan meeting.
Di dalam ruangan terlihat sudah ada beberapa kepala bagian dari perusahaan.
Tidak berapa lama pak Rahman pun masuk disertai dengan beberapa orang pimpinan yang ikut dalam meeting di hari itu.
Gilang hanya melihat dan memandang orang-orang tersebut, namun ketika melihat salah seorang dari mereka Gilang terkejut.
"Itu bukankah Wanita yang ku tolong semalam? "
"Yaa! Itu mbak Putri, wanita yang bantu menukar ban mobilnya yang bocor semalam, aku tidak salah, itu benar mbak Putri," Batin Gilang.
Tak berapa lama pun acaranya pun dimulai, pak Rahman berdiri membuka acara tersebut, semua peserta mendengar dan memperhatikan secara seksama, semuanya fokus mengikuti apa yang di sampaikan oleh pak Rahman.
"Baiklah semua rekan-rekan mitra bisnis PT.MUTIARA SEJATI, kalau masih ada yang ragu silahkan bertanya soal agenda kerja perusahaan ini, atau kalau ada masukan atau saran untuk perusahaan ini, saya persilahkan," terdengar suara Pak Rahman sebelum menutup pembicaraannya.
Semua tamu mitra bisnis hanya saling pandang dan menganggukkan kepala, seolah-olah mereka semua yakin dan percaya tentang apa yang di sampaikan oleh pak Rahman.
"Sebelumnya kami dari mitra bisnis perusahaan PT. MUTIARA SEJATI, mengucapkan banyak terima kasih atas semua kepercayaan dari perusahaan PT MUTIARA SEJATI, yang mana selama ini telah membantu perusahaan kami selama ini, dan untuk agenda pekerjaan tahun ini, kami pun yakin dan percaya kalau PT. MUTIARA SEJATI bisa dan dapat menjalankan semua agenda kerja ini, dan kami pun siap untuk membantu perusahaan ini," jawab salah seorang dari pimpinan mitra perusahaan.
"Terimakasih untuk Pak Ridwan yang telah mewakili semua mitra perusahaan untuk menyampaikan apa yang menjadi harapan kita bersama ini,"
"Dan untuk itu saya sebagai pimpinan PT. MUTIARA SEJATI juga sudah menyiapkan strategi dan orang-orang yang dapat di percaya untuk menjalankan, mengontrol serta mengawasi semua yang akan kita kerjakan ini. Karena itu, hari ini saya beritahukan kepada semua yang hadir disini, kalau selama ini saya yang langsung kerjakan semuanya, tapi mulai hari ini saya sudah saya percayakan kepada seseorang yang mana saya sangat yakin, kalau dia yang menjalankan atau yang mengontrol pekerjaan ini pasti akan lebih baik lagi,"
"Untuk itu saya perkenalkan staf kepala bagian saya yang baru saudara, Gilang Ramadhan!" ucap pak Rahman sambil menunjukkan telapak tangannya ke arah Gilang.
Melihat namanya disebut, Gilang terkejut, semua mata mengarah memandang ke arah Gilang, begitu juga dengan wanita yang baru dikenal Gilang.
"Bukan kah itu pemuda yang menolongku tadi malam? Benar, itu mas Gilang yang sudah membantuku semalam," batin Putri juga.
Semua yang hadir memberikan selamat dan tepuk tangan untuk Gilang.
***