Rumi berdiri di sisi ranjang, pandangan matanya tidak bisa beristirahat dari aktivitas yang dilakukan oleh sang suami di sana. Sekarang adalah hal yang biasa ketika melihat pria itu berganti baju di depannya. Tubuh kekar dan perut penuh dengan otot juga luka yang mulai membuatnya terbiasa selalu saja terekspos oleh lensa matanya.
Dia menghela nafasnya panjang, tetapi bukan untuk apa yang dilakukan olehnya, jujur saja ada yang sedang mengganggu di dalam kepalanya. Rentetan pertanyaan minta untuk segera mendapat jawabannya.
Di sisi lain, setelah mengganti pakaiannya dengan yang lebih nyaman, pria itu menoleh, ditatapnya sang istri yang diam dengan pandnagan mata yang lain. Hidup dengannya lebih dari satu bulan tentu saja mulai membuatnya jadi hafal setiap perubahan ekspresi wajah Rumi.