"Sudah selesai, Nona Cassia?" Suara itu menyambut langkah kakinya yang baru saja keluar dari toilet umum.
Dia menoleh. Menatap ke arah gadis muda yang mungkin saja seusia dengannya. Rumi tersenyum manis ke arahnya, dia menganggukkan kepalanya sembari menatap ke arah wanita itu.
"Terima kasih sudah menungguku," katanya.
Mereka berjalan bersama. Kembali ke pusat di mana Mr. Tonny dan Mr. Clio berada. Juga di sana semua warga berkumpul, sebuah anugerah besar mendapatkan pemberian yang begitu banyak secara berturut-turut.
"Jujur saja aku sedikit takut kalau mereka melihatku dengan tatapan begitu," katanya. Dia menyela langkah kaki keduanya.
Rumi menoleh ke arah pandangan mata lawan bicaranya itu. Tentu saja, hanya dia di sini yang terbiasa dengan tatapan dan pengawasan seperti itu. Anak buah sang suami, tidak akan melepaskan dirinya. Dia tidak akan membiarkan Rumi pergi tanpa pengawasan apapun.
