Ketika sakit, pasti yang diingat seseorang adalah ibunya. Karena orang tua adalah rumah bagi anak - anaknya, dimana kenyamanan terdapat disana. Termasuk Kirana yang sangat merindukan ibunya berada di sampingnya.
Sebenarnya ada rasa bersalah di dalam hati Kirana, ia juga tidak ingin jauh dari keluarganya, yang ingin ia jauhi hanya mertuanya. Jadi cara seperti inilah yang terpaksa ia harus lakukan, walau dirinya sendiri pun tidak tahu mau sampai kapan. Mungkin sampai ia siap untuk kembali mendengar kicauan mertuanya yang hampir setiap hari ia dengar.
Andra sedang bersiap - bersiap menuju ke klinik, ia masih sangat mengkhawatirkan keadaan Sang Istri, sebelum berangkat ia meneleponnya.
Drrrttt... Drrrttt...
Ponsel Kirana bergetar, ia masih berada di atas kasur lipatnya, ia langsung menggeser tombol hijau.
[Assalamualaikum]
[Waalaikumsalam]
[Sayang, gimana keadaan kamu?]
[Udah mendingan!]
[Serius?]
[Iya, serius]
[Hari ini udah bisa masuk kerja?]
[Iya, udah bisa]
