Reyna pun terdiam, ia bingung ingin menjawab apa. Disatu sisi, ia masih tidak ingin bertemu dengan Papa Fathur, namun disisi lain ia juga tidak enak dengan Fiola yang sudah memohon kepadanya. Reyna juga tidak ingin dicap sebagai anak yang durhaka pada orang tua.
[Iya, nanti aku jenguk Papa bareng Kak Farhan]
[Serius Rey?]
[Iya]
[Oke, terima kasih ya]
[Iya Kak]
[Assalamualaikum]
[Waalaikumsalam]
Fiola menutup teleponnya, lalu ia tersenyum pada Farhan.
"Yeayy akhirnya Reyna mau aku bujuk untuk menjenguk Papa!"
"Alhamdulillah."
"Tapi dia maunya sama Kak Farhan, nanti Kakak ajakin dia lagi ya!"
"Oke."
Farhan pun senang kalau Reyna sudah mau diajak menjenguk sang papa.
Sudah sampai di depan toko tempat Fiola memarkirkan motornya.
"Aku turun ya, makasih Kakak." Ucap Fiola
"Iya. Kamu hati-hati ya!"
"Oke."
Fiola pun turun dari mobil Farhan, lalu ia berjalan kaki ke arah motornya terparkir. Farhan pun melajukan mobilnya menuju ke rumahnya.
