Ibu membangunkan Kirana yang masih tertidur didalam kamarnya, karena Andra akan mengajaknya membeli perlengkapan untuk seserahan. Tadinya Kirana menolak untuk ikut, ia pasrah saja calon suaminya mau membelikan seserahan apapun untuknya, tapi ibu terus memaksanya agar ia ikut dan bisa memilih sendiri benda yang ia inginkan.
Kirana langsung beranjak kekamar mandi, lalu ia bersiap - siap karena Andra sudah menunggunya diruang tamu. Setelah siap, Kirana langsung menghampiri Andra.
"Hei sudah siap? Yuk!" Ucap Andra sambil tersenyum padanya, namun Kirana tidak membalas senyumannya.
Andra dan Kirana berpamitan pada Ibu dan Ayah, lalu mereka pergi. Kirana masuk kedalam mobil Andra. Selama perjalanan mereka berdua hanya diam saja. Sepertinya Andra kehabisan kata - kata untuk mencairkan suasana.
"Hei, senyum dong! Kamu kan cantik kalau tersenyum." Andra mencoba merayunya. Namun Kirana hanya meliriknya saja, ia masih tidak juga tersenyum.
"Kiran, kamu udah maafin aku belum sih? Kamu masih marah sama aku ya?" Tanya Andra yang ingin sekali mendengar Kirana bicara walau sepatah kata, namun nyatanya Kirana masih juga terdiam.
Setelah sampai di sebuah Mall, Andra ingin menggandeng Kirana, namun Kirana menepis tangannya.
"Kamu mau beli apa?" Tanya Andra saat mereka sudah masuk kedalam Mall.
"Terserah kamu!"
Andra menuju store pakaian, Kirana hanya mengikutinya dari belakang. Andra memberikan pilihan beberapa pakaian yang menurutnya bagus dipakai oleh Kirana, ekspresi datar Kirana membuat Andra harus lebih bersabar dalam menghadapinya, setelah memilih lumayan lama akhirnya Kirana dapatkan dress yang ia suka.
Selanjutnya mereka menuju store sendal, Andra kembali memilihkan Kirana beberapa sendal wedges yang cocok untuknya, namun Kirana tidak memilih satupun, ia malah lebih tertarik dengan sepatu wedges, akhirnya Andra membayar sepatu pilihan Kirana tersebut.
Selanjutnya mereka menuju store tas, Kirana mulai melihat beberapa tas yang ia suka. Kali ini Kirana terlihat lebih antusias memilih tas, Andra pun ikut memilihkan yang bagus untuknya. Akhirnya ia memilih tas berwarna cokelat tua yang cocok untuknya dipakai kekantor.
"Mau beli apa lagi?" Tanya Andra. Mungkin bagi kebanyakan wanita, jika mendapatkan pertanyaan seperti ini akan memilih semua benda yang ia suka, tapi tidak bagi Kirana. Ia tidak ingin terlihat memanfaatkan Andra, baginya segala yang Andra berikan masih bisa ia dapatkan dengan kerja kerasnya, yang tidak bisa ia dapatkan adalah memiliki seseorang yang ia cintai sesungguhnya. Impiannya bisa bersanding bersama Farhan hanyalah mimpi yang mungkin takkan pernah menjadi nyata.
"Hei, mau beli apa lagi?" Tanya Andra lagi.
"Terserah!" Lagi - lagi jawaban Kirana hanya itu.
Andra mengajaknya ke store kosmetik, Kirana mulai memilih kosmetik yang biasa ia pakai.
"Warna ini bagus nih, kayaknya cocok sama kamu!" Ucap Andra saat membantu Kirana memilih lipcream. Pilihan Andra tepat sekali, Kirana memang cocok memakai warna lipcream yang soft, karena ia sudah cantik natural tanpa harus memakai makeup tebal.
Setelah memilih semua alat makeup sesuai keinginan Kirana, Andra pun membayarnya.
Handphone Andra bergetar, Mamanya meneleponnya. Mama sedang berada di Mall yang sama bersama Mayang, Kakaknya Andra. Andra mengajak Kirana makan di salah satu Resto, karena disana Mamanya sudah menunggu.
"Aku pulang duluan aja!" Ucap Kirana.
"Jangan gitu dong! Ayo makan dulu sama Mama dan Kak Mayang!" Ajak Andra. Kirana ingin sekali menghindar namun rasanya tidak mungkin.
Kirana terpaksa mengikuti Andra. Setelah sampai di Resto, Andra dan Kirana menghampiri Mama dan Kak Mayang yang juga habis belanja. Kirana mencium tangan Calon Mertua dan Calon Iparnya tersebut, lalu ia duduk diantara Calon Suami dan Calon Mertuanya.
"Wah, kalian abis beli apa aja?" Tanya Mama.
"Beli baju, tas, sepatu dan alat makeup." Jawab Andra.
"Coba Mama lihat!" Ucap Mama sambil mengeluarkan seluruh belanjaan Kirana.
"Ini bagus banget tasnya!" Ungkap Mama, sambil mencoba memakai tas tersebut.
"Mama mau?" Tanya Andra. Sebagai anak yang baik, ia selalu membelikan apa yang Mamanya sukai.
"Mau dong!"
"Yaudah, nanti kita lihat - lihat tas ya!"
"Mama maunya yang ini, bagus banget!" Ungkap Mama yang sudah tertarik dengan tas yang Andra beli untuk Kirana, akhirnya terpaksa Kirana memberikan tas tersebut pada Calon Mertuanya tersebut, padahal Kirana sangat suka dengan tas itu.
Kirana memasang wajah yang sedikit kesal dengan perlakuan Calon Mertuanya itu. Tapi tidak mungkin ia kemukakan pada Andra.
Andra sedang ngobrol bersama Mama dan Kakaknya, sedangkan Kirana tidak ingin ikut dalam obrolan mereka. Kirana membuka ponselnya, ia membuka sosial media miliknya. Ia membaca beberapa cerita tentang tipe - tipe mertua. Kirana berkesimpulan, Calon Mertuanya ini adalah tipe mertua yang pencemburu. Kirana takut rumah tangganya tidak langgeng akibat sikap mertuanya yang pencemburu seperti ini.
Kirana juga membaca tentang perjodohan di dalam pernikahan, ada yang pernikahannya langgeng, namun tak sedikit juga yang memilih bercerai karena pasangannya tak seperti yang mereka harapkan.
"Lagi baca apa sih?" Tanya Andra sambil berusaha menoleh ponsel Kirana, lalu Kirana menulis di catatan handphone-nya dengan tulisan, 'Aku mau pulang!' dan ia memperlihatkan tulisan tersebut pada Andra.
Andra membuka ponselnya, lalu ia mengirimkan pesan pada Kirana.
[Nanti dulu ya! Nanti kita ke store tas lagi, kamu pilih lagi tas yang kamu suka, oke!]
Kirana pun membalasnya.
[Ga usah! Aku mau pulang aja]
Andra berusaha untuk terlihat biasa saja dihadapan Mama dan Kakaknya, ia tidak ingin Mama atau Kakaknya tahu kalau Kirana mengajaknya untuk cepat - cepat pulang.
"Kalian masih mau belanja?" Tanya Mama.
"Iya Ma, masih ada yang mau dicari!" Jawab Andra.
"Jangan banyak - banyak, beli secukupnya aja!" Pesan Mama. Andra pun mengerti kalau ia harus mempergunakan uangnya untuk hal - hal yang dibutuhkan.
"Oke, Ma!"
Selesai makan, Mama dan Kak Mayang pulang lebih dulu, lalu Andra mengajak Kirana ke store tas yang tadi sudah mereka datangi, namun Kirana menolaknya, karena ia sudah terlanjur jatuh hati dengan tas yang tadi diambil oleh Calon Mertuanya itu.
"Aku tau, kamu pasti bete gara - gara Mama tadi. Ya kan?" Tebak Andra sambil berjalan mengikuti Kirana.
"Aku udah terlanjur suka sama tas itu!" Tegas Kirana.
"Ayo ke store itu lagi, mungkin masih ada lagi tas yang seperti itu!"
Kirana menghentikan langkahnya, ia ingin berbalik arah namun Andra menarik tangannya. Andra memaksa Kirana menuju ke store tas yang tadi sudah ia datangi. Andra menanyakan tas tersebut pada Penjaga store, lalu penjaganya mengatakan tas tersebut sudah tidak ada.
"Cari yang lain aja, banyak yang bagus - bagus lho!" Ucap Andra namun Kirana tak menghiraukannya, sekali ia sudah tertarik pada suatu benda, sulit untuk tertarik dengan yang lain. Begitu juga dengan laki - laki, sekali ia cinta dengan satu orang laki - laki yang bernama Farhan, sulit untuknya berpaling.
"Jadi mau beli yang mana? Kamu jangan marah dong!" Ucap Andra sambil memohon pada Kirana.
"Siapa juga sih yang marah?" Balas Kirana sambil berlalu keluar store. Andra masih mengikutinya dari belakang, ia tak ingin Kirana ada yang menggodanya, karena Kirana terlihat sangat cantik hari ini.