Chereads / Setulus Cinta Kirana / Chapter 12 - Liburan Bersama Calon Suami

Chapter 12 - Liburan Bersama Calon Suami

Kirana sedang menunggu Andra, karena hari ini Andra akan mengajaknya liburan ke Bandung bersama keluarganya. Setelah setengah jam menunggu, akhirnya Andra datang, Kirana langsung naik kedalam mobilnya sambil membawa tas besar yang berisi beberapa pakaian.

"Met liburan ya!" Ucap Elfa sambil melambaikan tangannya pada Kirana.

"Semoga liburannya menyenangkan!" Ucap Siska.

Andra menjemput Kirana dikantornya, karena hari sabtu ini Kirana sedang lembur bekerja, jadi setelah pulang kerja langsung menuju ke Bandung bersama Andra, nanti keluarga Andra juga akan menyusul mereka menuju penginapan yang sudah mereka sewa.

Andra mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Andra senang bisa mengajak calon istrinya ikut serta berlibur bersama keluarganya.

"Kamu capek ya, tidur aja!" Ucap Andra ketika sudah berada didalam mobil.

Beberapa kali Kirana berusaha memejamkan mata, namun tak juga bisa, Kirana lebih senang melihat pemandangan dibalik kaca yang cukup indah.

Sesekali Kirana membuka handphone, melihat pembaruan status di whatsapp, tak lama kemudian ada status Farhan yang juga sedang berada di Bandung bersama teman - teman kantornya, disana Farhan juga menuliskan tempat ia menginap. Sepertinya tempat penginapan Farhan dan tempat penginapan yang sudah di sewa keluarga Andra berdekatan.

"Kita nginap di Villa apa sih?" Tanya Kirana.

"Di Villa Nirwana."

"Oh..." Sahut Kirana, lalu ia coba mencarinya di google, ternyata benar lokasinya berdekatan, Villa Nirwana dan Villa Sailendra.

"Kenapa sih senyum - senyum?" Tanya Andra sambil melihat Kirana yang berada di samping kirinya.

"Ga apa - apa."

"Kamu kalau ke Bandung biasanya kemana aja?" Tanya Andra untuk mencairkan suasana.

"Paling sering sih ke Lembang."

"Iya, aku juga seringnya kesana."

Andra melihat jari tangan Kirana, tiba - tiba ia teringat cincin pemberiannya yang masih kebesaran di jari Kirana. "Oh iya kamu bawa cincinnya? Sini kasih aku, biar nanti aku dan Mama yang ke toko mas." Ucap Andra.

"Aku ga bawa, cincinnya masih dirumah."

"Kan udah aku bilang, suruh dibawa karena mau dikecilin sesuai jari kamu, biar pas dipakai." Urai Andra.

"Maaf, aku lupa."

Kirana bingung harus alasan apa lagi saat Andra menanyakan masalah cincin pemberiannya, jika bicara jujur kalau cincin itu hilang, pastinya Andra akan kecewa.

"Keluarga kamu udah pada jalan?" Tanya Kirana.

"Kayaknya belum, mungkin lagi siap - siap."

"Oh."

Sudah lama Kirana tidak liburan bersama keluarganya, apalagi dengan teman - temannya, karena ia juga sibuk bekerja. Kirana berharap dengan pergi bersama Andra beserta keluarganya bisa menghilangkan penatnya pada aktivitasnya sehari - hari.

Andra memberhentikan mobilnya disebuah rest area, lalu mereka turun untuk beristirahat sebentar. Mereka makan di suatu resto.

"Kamu sukanya makanan apa sih?" Tanya Andra sambil menatap Kirana yang berada dihadapannya.

"Apa aja suka." Jawab Kirana sambil menyuap nasi beserta ayam bakar yang ia pesan.

"Yang paling kamu suka apa?"

"Semuanya makanan yang bisa dimakan, aku suka."

Obrolan antara Andra dan Kirana masih sedikit kaku, dibandingkan waktu awal mereka bertemu. Waktu mereka bertemu di pesta pernikahan, mereka terlihat akrab walau pertama kali jumpa karena Kirana menganggap Andra hanya sebagai teman, makanya ia bisa asyik. Sedangkan sekarang, Kirana berubah menjadi ilfeel dengan Andra karena perjodohan yang tak ia inginkan.

"Mamaku udah sediain rumah lho untuk kita setelah nikah nanti." Tutur Andra.

"Rumah dimana?"

"Disebelah rumah Mamaku."

"Aku ga mau tinggal disana." Tolak Kirana.

"Lho, kenapa?"

"Aku mau tinggal sama ibuku aja."

"Istri itu kan harus ikut suami, harus nurut sama suami."

Kirana tak merespon pernyataan Andra, ia tidak ingin membahas masalah kehidupannya setelah menikah. Karena ia tak bisa membayangkan akan secepatnya dimiliki oleh laki - laki yang tak dicintainya sedikitpun.

"Minggu depan kita foto prewed ya!" Ajak Andra.

"Ga usah lah!" Kirana menolaknya.

"Lho, kenapa?"

"Males aja pakai foto - foto segala."

"Yaudah terserah kamu deh!"

Andra harus banyak bersabar menghadapi Kirana yang mulai dingin. Ia berharap bisa benar - benar menaklukan hatinya sebelum menikah nanti.

Setelah selesai beristirahat, mereka melanjutkan perjalanan, Kirana mulai ngantuk, lalu ia tertidur pulas. Sudah sampai di penginapan, Kirana masih saja tidur, ia terlihat lelah sekali.

"Hei, bangun! Sudah sampai." Andra mencoleknya.

Perlahan Kirana membuka matanya. "Ini benar sudah sampai?"

"Iya!"

"Aku tidur pules banget ya?"

"Iya, pulas banget."

"Kalau Villa Sailendra itu dimana ya?" Tanya Kirana.

"Tadi udah kelewat, ga jauh kok dari sini. Memang kenapa?"

"Nggak, aku cuma tanya aja. Itu villa punya temen aku." Jawab Kirana berbohong.

Padahal tadi Kirana sudah berniat mau melihat Villa yang di singgahi Farhan dan teman - temannya, tapi karena ia tertidur selama perjalanan, jadi sudah terlewati.

"Yuk turun!" Ucap Andra.

Mereka berdua turun dari mobil, lalu membawa tasnya masing - masing kedalam Villa yang sudah disewa keluarga Andra. Mereka berdua masih menanti keluarga Andra yang belum juga sampai.

Tak lama kemudian, Andra menerima telepon dari keluarganya bahwa mereka tidak jadi menyusulnya karena Kakaknya tiba - tiba sakit dan harus dirawat dirumah sakit, hal ini langsung Andra sampaikan pada Kirana.

"Apa? Ga jadi kesini?" Ucap Kirana.

"Iya! Mama minta maaf banget ga jadi kesini. Kak Mayang tiba - tiba sakit, harus dibawa kerumah sakit."

"Yaudah ayo kita pulang aja!" Ajak Kirana.

"Nginep disini dulu ya, aku capek."

Kirana duduk disofa, perasaannya mulai tidak enak, ia tidak nyaman kalau harus menginap bersama laki - laki yang belum lama dikenalnya, ia takut terjadi apa - apa dengan dirinya.

"Please, kita pulang aja!" Bujuk Kirana.

"Besok aja, aku mau istirahat dulu!" Balas Andra, lalu ia masuk kedalam kamar.

Akhirnya Kirana mengerti, bahwa Andra benar - benar lelah karena sudah nyetir mobil selama kurang lebih 5 jam. Hari sudah mulai malam, udara yang dingin menusuk hingga ke tulang. Kirana berada didalam kamar seorang diri, sedangkan Andra istirahat dikamar sebelah.

Tok... Tok... Tok...

Andra mengetuk pintu kamar Kirana, lalu Kirana membukakannya, Andra mengajak Kirana untuk makan diluar namun Kirana menolaknya, karena perutnya masih terasa kenyang. Kirana duduk di sofa ruang tengah, ia melihat ke jendela, sekitar Villa belum ramai penduduk, jadi terlihat sepi. Sebenarnya villa ini cocok untuk sepasang suami istri yang sedang berbulan madu.

Andra mulai mendekat dan menatap wajah Kirana yang sudah memakai baju tidur setelan tangan dan celana panjang. Kirana mulai merasa risih dengan tatapannya. Sepertinya setan mulai memainkan perannya saat ada seorang laki - laki dan perempuan yang bukan mahrom berada dalam satu ruangan berdua, karena setan menjadi yang ketiganya. Andra mulai berani memegang tangan Kirana, lalu Kirana menepisnya. Kirana berjalan menuju kamarnya, lalu Andra menarik tangannya, merangkul tubuhnya yang langsing, mata mereka saling menatap, wajah mereka kian dekat. Seketika Kirana melepaskan tubuhnya dari dekapan Andra. Kirana mulai tak nyaman dengan perlakuan Andra padanya, lalu ia menyuruh Andra untuk membeli makanan untuknya diluar.

"Ayo kamu juga ikut!" Ajak Andra.

"Nggak, aku tunggu sini aja!" Tolak Kirana.

"Tapi kan makanan yang kamu mau itu jauh, mungkin adanya di kota."

"Tapi aku lagi mau makanan itu, please cariin ya!"

"Yaudah, aku cariin. Kamu istirahat dikamar sana!"

"Iya!"

Bersambung