Diandra berjalan masuk ke dalam ruangan Rafli, dia menelan salivanya dan melangkah dengan langkah pelan saat melihat suaminya yang terbaring di atas ranjang dengan kepala yang terbalut perban, tangannya juga terbalut perban, serta beberapa goresan di tangan dan juga wajah.
"Raaf ... aku minta maaf," ucap Rafli dengan nada suara yang sangat pelan gemetar, dia menatap Rafli dengan wajah penuh penyesalan.
Diandra lalu terduduk di kursi yang berada di samping ranjang, dia menggenggam pergelangan tangan Rafli.
"Maafin aku ya, aku beneran nyesel banget sumpah, tolong ... bangun dan jangan marah sama aku," ucap Diandra dengan mata yang menatap lurus ke arah Rafli.
Namun, pria itu masih memejamkan mata dan enggan membuka mata.
Beberapa jam kemudian.
Rafli kini sudah di pindahkan ke ruang rawat inap, Diandra masih setia berada di samping suaminya, sedangkan Dennis dan Devan sudah pulang ke rumah masing-masing beberapa jam yang lalu.