Rafli menggeser tubuhnya yang tengah terbaring di atas ranjang, dia lalu menepuk pelan ranjang di sampingnya meminta Diandra untuk terbaring di sampingnya.
"Gak mau," ucap Diandra.
"Kenapa gak mau?" tanya Rafli.
"Ya aku masih kesel lah sama kamu," ucap Diandra.
"Ayolah, Yaang ... aku kangen loh, kita udah gak tidur bareng lama banget, masa kamu timbang baring doang di samping aku gak mau sih," ucap Rafli.
"Ya aku kesel sama kamu," ucap Diandra.
"Ya udah, aku mati beneran nih udah ini biar nanti kamu tidur sendirian selamanya, mau?"
"Astaghfirullah, ya enggak lah," jawab Diandra.
"Ya udah, sini makanya," ucap Rafli.
Diandra bangun dari duduknya, dia lalu naik ke atas ranjang dan terbaring di samping Rafli.
Rafli mengangkat sebentar kepala Diandra, lalu merentangkan tangannya, lalu setelah itu dia kembali menaruh kepala Diandra di atas tangannya, menjadikan tangannya sebagai bantal untuk kepala Diandra.