Diandra berdiri di depan pintu emergency room atau ruang UGD, hatinya sama sekali tidak bisa tenang, jantungnya juga berdegup dengan sangat kencang menakuti sesuatu yang buruk terjadi pada Rafli.
Evan yang melihat Diandra terlihat panik itu langsung menghampiri Diandra dan langsung memegang pundak Diandra. "Kamu duduk, aku yakin Rafli masih bisa diselamatkan. Aku rasa tadi Rafli belum lama kok, begitu kita dateng dia masih sadar. Jadi aku yakin dia masih bisa diselamatkan."
"Bagaimana bisa aku tenang? Iya memang tadi dia masih sadar, tapi kalau sesuatu yang buruk terjadi bagaimana? Kalau ternyata suami aku tidak bisa ... enggak-enggak! Aku tidak mau kehilangan dia! Aku cinta sama dia! Bagaimana dengan hidup aku nanti kalau dia gak ada, aku gak yakin bisa hidup sendirian," ucap Diandra.
"Tapi panik seperti ini juga tidak akan membuat keadaan menjadi baik, jadi kamu duduk dan tunggu dokter keluar, kamu juga lagi hamil loh," ucap Evan.