Diandra melirik melihat Rafli yang menyentuh angka-angka di handle pintu.
"Sandinya tanggal pernikahan kita, gak usah intip-intip," ucap Rafli pada Diandra.
Diandra diam tak menjawab ucapan Rafli, dia lalu melangkahkan kaki masuk setelah pintu terbuka dan Rafli masuk ke dalam apartemen.
Rafli langsung berjalan ke arah kamarnya, namun saat berada di ambang pintu, dia menoleh melihat ke arah Diandra.
"Aku tidak akan melarang kamu untuk pergi dari sini," ucap Rafli. "Kalau kamu pergi aku bakalan terus ngeganggu kamu, tapi kalau nanti tiba-tiba aku gak ada kabar, kamu samperin aku ke sini ya, karena mungkin aja aku lagi sekarat atau mungkin udah gak ada." ucap Rafli melangkahkan kaki masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamar itu rapat-rapat.
Diandra memegang antara leher dan juga dada yang terasa sangat perih saat mendengar Rafli yang berucap.
Tap tap tap
Ceklek