Diandra menoleh melihat ke arah Rafli setelah beberapa menit berpikir, hatinya terasa perih dan sesak saat seseorang menuduhnya mengatakan yang tidak-tidak dan membawa pengaruh buruk untuk suaminya.
"Raf?" panggil Diandra.
"Hm?" Rafli menatap Diandra.
Diandra tersenyum paksa. "Aku pulang aja deh," ucap Diandra seraya melepas tangan Rafli yang sejak tadi menggenggamnya.
Rafli langsung terduduk tegak dan menatap Diandra dengan sangat serius. "Pulang?"
Diandra masih tersenyum paksa dan mengangguk. "Iya, aku pulang aja deh ke Indonesia, berada di sini malah membuat kamu berada dalam masalah baru. Hubungan kamu sama temen-temen kamu malah bermasalah dan itu gara-gara aku. Jadi udahlah, aku pulang aja, kalau gak ada aku kan kamu jadi jauh lebih bebas. Dari sejak saat kejadian di cafe itu, aku kan udah bilang sama kamu kalau kamu boleh berteman dengan mereka, aku tidak masalah. Jadi ya udah, nikmati saja kebersamaan kalian sama seperti dulu sebelum aku menjadi bagian dari hidup kamu."