Diandra duduk bersandar di atas sofa seraya memainkan handphonenya, dia sedang saling bertukar pesan dengan Nadisya. Rafli yang baru saja keluar dari kamar itu langsung terduduk di samping Diandra, dia merebahkan tubuhnya di atas sofa dengan kepala berada di atas paha Diandra.
"Lagi apa?" tanya Rafli.
Diandra memperlihatkan layar handphonenya pada Rafli. "Chat-an sama Nadisya."
"Hmmm ...."
"Kenapa?" tanya Diandra. "Laper?"
"Enggak," jawab Rafli. "Yaang?"
"Hm? Apa?"
"Mau tanya boleh?"
"Enggak," jawab Diandra dengan nada datar.
"Ck ... serius kenapa, Yaang."
"Ya itu aku jawab apa adanya, kan kamu nanya, boleh gak nanya, ya aku jawab enggak. Letak salahnya dimana?"
Rafli langsung bangun dari baringannya dan terduduk di samping Diandra, menatap Diandra dengan mata yang memicing. "Paham yang namanya basa-basi gak sih?" tanya Rafli.
"Paham yang namanya to the point gak?" Diandra balik bertanya.
"Haissshh ...."
"Ya udah, mau tanya apa?" tanya Diandra.