"Aku gak suka ya, Liv! Pertanyaan kamu tuh seolah menganggap kalau istri aku bukan perempuan baik-baik!"
"Raf? Udah," ucap Diandra.
"Liv? Pertanyaan kamu emang agak sensitif sih," ucap Evan seraya menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal. "Aku pun kalau ada di posisi Rafli, pasti akan sama marah."
"Ya udah deh oke, sorry! Aku ga sengaja dan gak bermaksud sama sekali," ucap Olivia.
"Huh!" Rafli duduk bersandar dan menghembuskan napasnya dengan sangat kasar.
Diandra yang terduduk di samping Rafli itu meraih telapak tangan Rafli dan menggenggamnya. "Gak pa-pa," ucap Diandra pada Rafli, dia lalu melihat ke arah Olivia. "Aku jawab ya, aku pastiin ayahnya Rafli, orang kita ngaduknya tiap malem kok," ucap Diandra seraya tersenyum.
Olivia yang mendengar malah menelan salivanya.