"Udah deh, Dii ... baikan aja! Yang salah itu aku, bukan Nadya! Jangan hanya satu kesalahan yang dia lakukan, kamu melupakan seribu kebaikan yang pernah dia lakukan. Aku minta maaf!" ucap Alfa seraya merapatkan kedua telapak tangan kanan dan kirinya. "Aku yang salah, aku yang membuat hubungan kalian renggang kayak sekarang. Maaf atas semua keegoisan yang aku lakukan, maaf atas semua masalah yang terjadi karena aku."
"Gak semudah itu ya aku maafin dia. Ada satu kesalahan lagi yang dia lakukan yang cukup fatal dan aku gak bisa memaafkan dia."
"Apa? Kesalahan apa yang dia lakukan?"
"Kamu gak perlu tau! Yang jelas aku tidak bisa memaafkan dia."
"Dian—"
"Pak Andra? Ini kop—"
Alfa tak meneruskan ucapannya saat seseorang memanggil nama Andra.
"Eh ... bukan ... Pak Andra? Maaf, maaf," ucap Zea tiba-tiba. Ucapannya terbata dan matanya enggan berkedip saat melihat ketampanan Alfa.
Ceklek
Pintu ruangan dimana Andra berada itu terbuka. Terlihat Andra yang membukakan pintu.
