"Kamu boleh melakukan apapun yang kamu mau dan aku tidak akan melarang, tapi jangan kerja di perusahaan yang sama dengan pria itu kerja juga!" ucap Rafli
"Astaghfirullahaladzim, Raf?"
"Kenapa? Kok kamu malah istighfar? Kamu gak suka sama permintaan aku?" tanya Rafli. "Kamu gak mau ngikutin apa kata aku? Gak mau—"
"Bisa diem sebentar?" Diandra menyela ucapan Rafli.
"Ya bisa ... tapi tuh, apa salahnya sih, Dii? Permintaan aku simple loh," ucap Rafli.
"Ya aku tau permintaan kamu emang simple," jawab Diandra.
"Ya terus kenapa kamu Keberatan? Kamu berat jauh-jauh sama dia?" tanya Rafli.
"Dih ... apaan sih? Kapan aku bilang keberatan hah?" tanya Diandra. "Aku juga sama sekali gak berat tuh jauh-jauh sama dia, aku—"
"Ya terus kenapa kamu—"
"Rafli?" sela Diandra memotong ucapan Rafli karena tadi pria itu menyela ucapannya. "Bisa diem? Kamu dari tadi nyela terus ucapan aku loh, ya gimana bisa aku ngomong kalau kamunya ngomong terus!" ucap Diandra merasa kesal.
