"Bila aku menyuruhmu untuk pulang itu artinya apa? Apakah permintaanku yang menyuruhmu untuk pulang tadi itu masih belum terdengar dengan jelas di telingamu? Apakah semuanya masih harus aku perjelas lagi dengan kata-kata kasar yang seharusnya tidak aku keluarkan bila kau mau mendengarkanku? Jadi menurutku turuti perintahku selagi aku masih berusaha untuk sabar. Jangan menungguku untuk marah baru kau mau menuruti perintah yang aku berikan!" Ujar Tuan Alex dengan nada bicara yang dingin.
Dia menatap Erina yang berdiri di depannya dengan tatapan mata tajam. Setajam silat yang masih baru. Atau mungkin kata jawabannya itu nanti malah kalah bila dibandingkan dengan sorot mata tajam Alex untuk Erina saat ini.
Erina menatap laki-laki yang saat ini berdiri di depannya itu dengan tatapan mata kosong. Sepertinya minuman alkohol yang dia takut beberapa teguhkan tadi itu sudah mulai berefek saat ini pada tubuhnya.
