Arvin tengah bekerja seperti biasa, di rumahnya sendiri sedang ada Kaira, ia bilang mau main dengan Elza, dan orang tua Elza juga datang katanya mau menemani putrinya karena kehamilan sendiri sudah besar dan ia tak boleh ditinggalkan sendirian, dan sebenarnya memang sedang menunggu beberapa hari menjelang kelahiran.
Beberapa kali Ia melihat Rui menggodanya, dengan mengatakan ia akan Segera menjadi seorang ayah dan ia turut senang dengan hal itu.
"Bukankah mbak juga sama? jangan terlalu bekerja keras mbak," sahut Arvin.
Usia kehamilan dari Rui masihlah muda, baru menginjak dua bulan dan ia sudah mengambil cuti sebulan. katanya ia akan berhenti lagi ketika usia kandungan mencapai Tujuh bulanan.
Ia diantar jemput oleh suaminya.
Sementara itu, karena memang jam kerja mereka hanya dari hari Senin sampai dengan jumat dan itu dimulai dari pukul delapan pagi sampai empat sore jadinya mereka punya waktu dua hari untuk istirahat.