"Ya ampun, sejak kapan warnanya jadi merah," ujar temannya begitu sampai di meja Elza.
Ia curiga karena Elza tak kunjung selesai, terlebih ia seperti melamun.
Gadis itu langsung menoleh ketika mendengar temannya bicara.
"Huh?"
Temannya pun mengambil salah satu berkas, dan memperlihatkan padanya. Butuh waktu beberapa saat sebelum Elza tersentak kaget, ia salah mengeditnya.
"Kamu kenapa sih? parah banget salahnya. " ujar sang teman nampak perihatin, sebab biasanya Elza tak pernah seperti itu.
"Maaf, akan aku rubah."
"Tidak, biar aku saja, mending kamu minum kopi sana, sekalian bawain buatku juga ya."
Merasa itu pilihan yang bagus, Elza pun akhirnya menurut.
Temannya hanya bisa memakluminya, mungkin Elza tengah ada masalah makannya seperti itu.
"Elza kenapa?
Pertanyaan itu meluncur cepat dari mulut mamanya, sebab jika dilihat-lihat dari semenjak kepulangan Elza, gadis itu malah nampak melamun terus.
dan lebih aneh lagi perpaduan cemilan Elza.