"Aaaah, sial!" umpat Aldrich kesal lalu mengantukkan kepalanya ke lipatan lengan di atas meja. Brema langsung bersorak dan mengambil semua uang taruhan di atas meja diselingi tepuk tangan oleh seluruh teman-temannya.
"Pemenangnya adalah Brema!" sahut Ares menyengir lebar karena ia memenangi pertaruhan terbanyak. Dion termasuk yang harus menggelengkan kepala karena kalah bertaruh dengan berdiri di sebelah Aldrich. Mereka bermain uno card secara berkelompok sampai satu persatu keluar dan hanya tersisa Aldrich dan Brema. Akhirnya pertaruhan dibuka dan Ares sebagai bandarnya.
"Aku menyerah ..." tukas Aldrich dengan wajah cemberut dan kesal. Ares dan Brema ikut tertawa melihat wajah Aldrich yang sedemikian kesal. Yang seharusnya bahagia adalah Aldrich karena ia akan menikah dua hari lagi dan acara kumpul-kumpul ini adalah untuk merayakan hari-hari terakhirnya sebelum akan menikah.