Aidan memegang pundak Aldrich yang sudah menundukkan kepalanya. Wajahnya ikut sedih terlebih saat ia melihat wajah kecewa istrinya Malikha yang tergambar sangat jelas.
"Maafkan aku, Dad. Aku tidak bisa bercerita padamu." Aldrich bicara dengan kepala tertunduk seakan menyesali seluruh keadaannya. Aidan merasa bersalah dalam hatinya. Ia mungkin harus membayar dosa-dosa yang pernah dilakukannya di masa lalu sehingga Aldrich jadi pihak yang mengalaminya.
"Aldrich, aku mohon jujurlah kali ini, Nak! Tolong jangan tutupi apa pun lagi. Kami hanya ingin membantu dan selalu bersamamu. Kami mencintaimu dan tidak akan menghakimimu," ujar Malikha dengan lembut pada Aldrich. Aldrich menaikkan wajahnya dan tidak bisa menahan dirinya lagi. Air matanya tumpah begitu saja dan Malikha serta merta memeluknya erat.
Aidan ikut menundukkan kepalanya sambil terus meremas pundak Aldrich. Aldrich menarik isak tangisnya beberapa kali saat memeluk Malikha dan Aidan menunggu sampai ia mau bicara.