Jemari Aldrich membelai wajah Chloe yang berbaring menyamping menatapnya. Senyuman tipis Chloe yang lembut membuat Aldrich melupakan waktunya. Hari bahkan sudah mulai malam sementara keduanya masih berada di perpustakaan itu berjam-jam.
"Aku sudah melewatkan waktu konsultasiku, Profesor," ujar Chloe bercanda dengan nada lembut. Aldrich tersenyum dan masih memindahkan helai rambut Chloe dengan lembut.
"Aku tidak ingin pulang." Chloe mulai merona dan menaikkan kedua alisnya sekilas.
"Kenapa?"
"Karena aku harus menunggu esok untuk bertemu denganmu lagi." Chloe makin tersenyum malu-malu saat mendengar ucapan Aldrich yang merayunya. Aldrich ikut tersenyum bahagia dan perlahan makin mendekat. Ujung hidungnya menyentuh ujung hidung Chloe yang tidak mengubah posisinya.
"Maukah kamu menikah denganku?" bisik Aldrich dengan pandangan penuh cinta pada Chloe. Chloe tersenyum lalu mengangguk pelan.