Aldrich mengamuk. Ia melempar dan menendang keras mesin permainan tikus tersebut sampai rusak. Tak cukup mesin tersebut, mesin permainan basket di sebelahnya juga jadi sasaran amuk Aldrich Caesar. Ia berteriak mengumpat dan meluapkan semua amarahnya.
"Aku mencintaimu!!! Aku bisa mati tanpamu, apa kamu tahu itu!!!? Aku bisa mati … aku bisa mati … aku mau mati …" Aldrich tersungkur berlutut dan menangis.
Cass dan Divers yang kaget melihat sikap Aldrich langsung buru-buru datang menghampiri. Cass lantas memeluk Aldrich untuk menenangkannya. Suasana yang bahagia langsung berubah jadi kacau. Tangan Aldrich berdarah lagi akibat ia memukul mesin permainan tadi.
"Tenanglah … tenanglah … " ucap Cass tidak tahu harus mengatakan apa. Ia mengusap-usap punggung Aldrich sambil terus memeluknya erat. Aldrich menangis hebat tidak kuat lagi menghadapi lukanya sendiri.
Divers pun ikut berjongkok dan menepuk pundak Aldrich lalu meremasnya pelan.