"Profesor, jika kamu bisa melihat mahasiswimu memiliki kekurangan seperti ini, bukankah dia tidak layak dipilih menjadi asistenmu? Apa yang terjadi pada penilaianmu terhadapnya? Mengapa kamu malah menjadikan mahasiswa yang tidak berkompeten untuk masuk ke dalam tim mu dan menjadi asistenmu?" seorang anggota komite etik mencerca Aldrich dengan pertanyaan beruntun.
Aldrich masih tetap tenang menghadapi semua penilaian terhadap kelemahannya sebagai seorang Profesor.
"Semua mahasiswa memiliki kekurangan dan kelemahan. Bahkan dosen pun seperti kita juga tidak sempurna. Kita terus belajar dan tidak berhenti menggali pengetahuan baru," ujar Aldrich mulai menjawab.
"Jika kita hanya memberikan semua kesempatan pada mahasiswa yang memang sudah bagus, lalu apa gunanya kita menjadi seorang guru? Kampus ini hanya menjadi pabrik tanpa bisa menciptakan manusia yang sesungguhnya."
