Chereads / GAGAL MOVE ON / Chapter 34 - AKU TIDAK MAU PULANG DENGANMU

Chapter 34 - AKU TIDAK MAU PULANG DENGANMU

"Sebenarnya tujuan anda kemana Non? Kita sudah melewati patung bundaran ini lima kali." Keluh sopir Keenan yang mulai frustasi dengan Natasha.

Natasha yang terisak di kursi belakang masih tak ingin menyahut  hingga membuat sopir Keenan menghela nafas lelah sembari menggelengkan kepalanya.

Saat itu, ponsel Natasha berdering dan untuk kesekian kalinya, dia merejectnya karena ia tahu itu pasti dari Leon.

Sementara panggilan yang ia tunggu-tunggu tentu saja dari Keenan.

Namun, begitu ponselnya berdering untuk kesekian kalinya, Natasha mulai kesal dan ingin memarahi Leon, tapi ternyata...

"Natasha!" marah Keenan di ujung telepon.

Natasha terperangah sejenak sebelum dia kembali sadar siapa yang meneleponnya dan berkata, "Keenan, aku tahu kamu pasti akan meminta maaf karena menyesal telah memarahi dan mengusirku kan..."

"Tidak!" tegas Keenan bahkan sebelum Natasha menyelesaikan kalimatnya.

"Natasha, dengar! Jangan menyulitkan sopirku dan pulanglah!"

Bagai ribuan belati tajam yang tiba-tiba mencabik-cabik hati Natasha, dan itu membuatnya lebih sakit dari yang sejak tadi ia rasakan.

Hingga dia tidak bisa percaya dengan apa yang didengarnya.

"Keenan, kamu..."

"Kenapa? Kamu hamil anak Leon, jadi pulanglah padanya dan jangan menyulitkan orang lain!"

Natasha langsung mematikan panggilannya dan tidak ingin mendengar apapun lagi dari Keenan.

Dia kemudian mengatur nafasnya untuk meredakan emosinya sebelum meremas perutnya yang tiba-tiba sangat sakit karena terlalu lama menangis.

"Turunkan aku di cafe depan, Pak!" Katanya sambil menyeka air matanya dengan kasar.

Sopir Keenan kaget mendengarnya, tapi dia juga sangat senang sehingga dia cepat mengangguk dan berkata, "Baik Non."

Meski hari sudah malam, tapi sopir Keenan tidak peduli, dia lelah menemani ketidakjelasan Natasha sejak siang hari.

Jadi dia membiarkan Natasha turun di tempat yang dia inginkan, meski begitu dia tetap mengirimkan pesan pada Keenan kemana dia menurunkan Natasha.

Sementara Natasha, dia berjalan gontai masuk ke cafe 'Bonbon' yang tidak terlalu ramai itu dan duduk dengan lesu, menjatuhkan kepalanya ke meja dengan frustasi.

Hingga seorang pelayan menghampirinya dan bertanya padanya, "Mau pesan apa Kak?"

"Hot Chocolate." Balas Natasha tanpa mau menegakkan kepalanya.

Pelayan itu diam-diam tersenyum geli dan mengangguk melihat keabsurdan tingkah Natasha sebelum dia pergi.

Tak lama, hot chocolate pesanannnya segera datang bersamaan dengan panggilan dari Leon di ponselnya.

Mau tak mau, Natasha mengangkat kepalanya dan berterimakasih pada pelayan sebelum dia meladeni panggilan Leon.

"Natasha, kamu dimana?" panik Leon di ujung telepon lain.

Natasha hanya mendengus sambil melihat hot chocolate di depannya dengan tatapan kosong.

"Pelayan bilang kamu tidak ada di rumah sejak aku ke kantor, dan sekarang sudah malam kamu masih belum kembali ke rumah?" tanya Leon yang berubah marah.

Tentu saja dia sudah sangat lelah menghadapi Selena hari ini yang keras kepala memintanya balikan, juga pekerjaan kantor yang tak ada selesainya, ditambah Natasha yang semakin hari semakin membuatnya gila karena harus mengeluarkan kesabaran ekstra setiap menghadapinya.

"Leon, kamu tahu aku manusia dan bukan burung peliharaan yang terus kamu kurung."

"Oke fine!" Leon menghela nafas frustasi sebelum melanjutkan perkataannya, "Aku tahu itu okey, dan sekarang aku hanya tanya kamu dimana? Karena ini sudah malam, kamu perlu istirahat Nat dan... biarkan aku menjemputmu sekarang."

"No! Aku tidak ingin pulang."

"What? Natasha don't be crazy!" Keluh Leon dengan sangat frustasi karena dia tidak pernah seperti ini sebelumnya.

"Tapi kamu yang membuatku gila Leon." Teriak Natasha sebelum mematikan ponselnya.

"Ya Allah, kenapa sih?" keluhnya sambil menundukkan kepala dan meraup wajahnya dengan sedih.

Pada saat itu, ponselnya kembali berdering dan itu dari Leon lagi.

Natasha sangat kesal sehingga dia ingin sekali membanting ponselnya kalau dia tidak ingat kalau sedang berada di cafe.

Jadi dia memilih merejectnya kemudian memblokir Leon.

"Aku tidak peduli lagi setelah ini kamu akan berubah jadi singa atau iblis sekalipun, Leon! Aku sudah muak denganmu." Marahnya sambil terengah-engah.

Setelahnya dia meraih minumannya dan meniupinya sebelum akhirnya menghabiskan hot chocolate yang membuatnya merasa lebih tenang.

Sementara di Villa Permata Biru, Leon benar-benar berubah seperti singa, meraung dan mengamuk kepada semua pelayan yang saat ini ia kumpulkan di ruang bawah.

"Ada 20 pelayan di villa ini dan kalian kecolongan hanya dengan mengawasi satu orang?"

Semua justru menunduk dalam diam dengan keringat dingin ketakutan.

"Kalau tidak ada yang berani menjawabku, akan kupecat kalian swmua."

Suhu di ruangan itu seketika seperti turun beberapa derajat dan membuat semua pelayan di ambang kematian.

"Maaf Tuan, tapi Nona Natasha sengaja mematikan semua CCTV villa, jadi kami..."

"Cukup!" Bentak Leon kepada kepala pelayan yang sedang ingin menjelaskan.

"Grant, periksa seluruh CCTV kota sekarang juga!" titah Leon kemudian dengan suara rendah.

"Baik Tuan."

"Kalau begitu kalian semua pergilah dan berdoalah untuk Natasha, karena kalau sampai sesuatu terjadi padanya, aku tidak akan segan memecat kalian semua."

Seluruh pelayan mengangguk hormat dengan rasa takut sebelum akhirnya kembali ke pekerjaan masing-masing.

Begitu semuanya pergi, Leon kembali ke ruang kerjanya.

Lima belas menit kemudian, Grant masuk dan menyampaikan sesuatu, "Nona Natasha ada di cafe Bonbon, Tuan."

"Kalau begitu antar aku ke sana." Sigap Leon sambil buru-buru bangkit dan menyambar jaketnya.

Grant mengangguk dan mengantar Leon ke sana.

***

"Aku tidak mau pulang denganmu, Leon!" kekeh Natasha tanpa rasa takut.

Leon yang sudah berusaha menahan emosi sejak tadi langsung menyeret Natasha sebelum kemudian menggendong Natasha masuk mobil.

Natasha, tentu saja tidak tinggal diam. Dia terus memukuli Leon dengan sekuat tenaga agar Leon tidak menggendongnya, selain tidak mau pulang dia juga malu menjadi bahan tontonan pelayan cafe dan pengunjung yang lain.

"Turunkan aku Leon, malu dilihat banyak orang, dasar gila!" protes Natasha.

Tapi Leon pura-pura tidak mendengar dan terus saja melangkah hingga sampai ke mobil.

Meski selain protes Natasha, dia juga mendengar orang-orang membicarakannya karena kedatangannya di cafe biasa pinggiran kota.

Banyak dari mereka yang senang karena bisa melihat langsung pengusaha muda tampan seperti Leon yang baru-baru ini viral karena kesuksesannya dalam mega proyek pembangunan jembatan terpanjang dan terindah di ibu kota.

"Ya ampun, ternyata cewek gabut di pojok itu istri Leon Sagara ya, beruntung banget ya dia, Sampek dijemput dan digendong kayak gitu, aku juga mau punya suami kayak gitu, impian semua orang banget gak sih?"

"Iya lah, siapa yang gak mau jadi istri Leon Sagara, tampan, sukses, perhatian banget sama istri. Benar-benar  idaman seperti di novel-novel."

Dan masih banyak suara-suara sumbang lainnya yang tak hanya terdengar Leon, tapi juga Natasha, dan itu sukses membuat Natasha sangat kesal.

"Kamu dengar? Aku suami idaman dan kamu masih merasa tidak beruntung memilikiku?" sindir Leon.