telfon pun dimatikann dan kini dirinya menetap ke depan dengan pandangan mata yang penuh aksn dendam.
"awas saja kamu brian" ujar arga dengan penuh dendam.
arga memakai jas dan ia bersiap - siap untuk bertemu dengan seseorang yang sudah janjian denganya.
setelah beberapa menit di jalan kini dirinya sudah sampai cafe tempatnya.
ia menunggu hampir 15 menit dan kini seseorang yang di tunggunya sudah masuk ke dalam cafe.
"bagaimana tuan?" tanya seseorang tersbut.
"kamu harus membantuku" ujar arga dengan serius.
***
alan menatap sebuah teflon yang sudah ia beli tadi, dirinya sangat senang bisa bertemu denga elora meskipun hanya sejenak.
ia memegang teflon tersebut dengan erat.
"aku pasti akan medapatkanmu lagi, kita jodoh" ujarnya dengan yakin.
ia benar - benar yakin jodohnya adalah elora, padahal elora sudah menjadi milik brian, namun obsesinya mssih sangat kental dan besar terhadap elora.
