Chereads / Dimension Knight / Chapter 17 - BAB 17 [ Kritis ]

Chapter 17 - BAB 17 [ Kritis ]

"Batas Waktu!" teriak Park Sun-Hyung.

[ Batas Waktu : 02:30:35 ]

Entah kenapa waktu terasa sangat lama. Park Sun-Hyung merasa sudah berjam-jam dia mengamati pergerakan makhluk itu. Beberapa serangan pun mampu dia hindari, tapi kini tenaganya hampir habis. Dia seperti tak sanggup lagi untuk melanjutkan ini.

"Rasanya seperti sudah seharian aku di sini, tapi ternyata baru satu setengah jam."

Park Sun-Hyung kesal sendiri. Rahangnya mengeras, menatap nanar sosok dewa kematian yang sebentar lagi akan melakukan serangan.

[ HP : 550/1000 ]

[ MP : 50/100 ]

Setiap satu kali terkena efek serangan lawan, Park Sun-Hyung akan kehilangan 10 Health Point nya selama 5 detik. Sejauh ini dia telah menerima efek serangan 9 kali. Menghidari serangan makhluk itu tidaklah sulit. Pergerakannya yang terlalu pasif dan kecepatan serangan yang lambat. Dua hal itu membuat Park Sun-Hyung dapat menghindar, tapi yang jadi masalah adalah efek area dari serangannya. Dalam jarak tertentu pada serangan dengan jeda waktu terlama, tebasan dari sabit dewa kematian itu diselimuti percikan hitam yang sangat mirip dengan aliran listrik.

Dalam kurun waktu 90 menit Park Sun-Hyung menghabiskan 45% Health Point dan 50% Mana Point. Jumlah tersebut adalah akumulasi setelah terkena 9 kali serangan dan melakukan gerakan menghindar sebanyak 25 kali. Jadi Park Sun-Hyung bisa menarik kesimpulan dalam setiap dia melakukan gerakan menghindar Mana Point nya akan berkurang sebanyak 2 poin. Lalu di dalam 25 serangan yang sudah dia hindari, ada 9 serangan yang memiliki efek khusus.

Setelah mengingat lagi, Park Sun-Hyung juga menemukan tanda-tanda serangan berefek tersebut. Sebelum sosok itu melakukannya, akan muncul cahaya merah dari lubang matanya.

Batas waktu masih 190 menit lagi. Dia harus menghemat Health Point dan Mana Point nya. Jika bertindak gegabah dan hanya menghindar, maka sudah pasti tubuhnya akan cepat kehabisan tenaga.

Hal yang membingungkan adalah teori sistem miliknya ini sedikit berbeda dari game-game yang pernah dia mainkan. Sebuah Mana adalah sumber energi dari bentuk kemampuan sihir. Tapi sejauh ini setiap Park Sun-Hyung melakukan gerakan menghindar, dia selalu saja mendapati Mana Point nya berkurang. Apakah gerakannya itu adalah sebuah sihir? Tidak! Dia sangat paham akan hal ini, gerakan fisiknya sama sekali tak memiliki efek sihir. Hanya saja dia merasa semakin lama tubuhnya semakin gesit dan ringan.

"Profile Player!" teriak Park Sun-Hyung setelah menghindari satu serangan dengan area yang cukup luas.

Tubuhnya bertumpu satu lutut dengan nafas yang kian memburu. Kedua tangannya menyentuh lantai, seakan bersiap jika ada serangan susulan. Dia bisa menggunakan dorongan tangannya untuk melakukan gerakan menghindar. Entah sejak kapan dia bisa melakukan itu, tapi rasanya memang semakin lama tubuhnya terasa semakin terbiasa.

Tiba-tiba muncul jendela menu yang memiliki beberapa informasi tentang diri Park Sun-Hyung.

[ Nickname : Park Sun-Hyung ]

[ Level : 0 ]

[ Exp : 0/100 ]

[ Specialist : ? ]

[ Skill : ? ]

[ Kekuatan : 2 ]

[ Daya Hidup : 1 ]

[ Pertahanan : 8 ]

[ Kecerdasan : 8 ]

[ Catatan : Player harus mencapai Level 10 untuk membuka fitur Specialist dan Skill ]

Park Sun-Hyung ingin menertawakan dirinya sendiri. Sungguh profil yang sangat mengecewakan. Jika diamati dia hanya unggul dalam segi kecerdasan dan pertahanan, tapi entah kenapa dia justru menyeringai puas, seakan menikmati semua ini. 

Keringat sudah membasahi sekujur tubuhnya ketika dia merasa waktu sudah cukup terasa lama. Serangan demi serangan telah dia hindari, tubuhnya juga sempat terkena efek serangan. Health Point dan Mana Point yang tersisa juga semakin sedikit.

"Batas Waktu!"

Jendela notifikasi kecil muncul.

[ Batas Waktu : 00:01:44 ]

Park Sun-Hyung sangat senang, sebentar lagi dia akan menyelesaikannya dan keluar dari tempat hukuman yang menyebalkan ini.

Dia berdiri menatap sosok Dewa Kematian dengan wajah penuh amarah. Aura yang sangat kuat tiba-tiba muncul menerpa wajah Park Sun-Hyung, membuat rambut hitamnya yang memiliki poni sejajar dengan alis tersibak cepat. Mata Park Sun-Hyung terbuka lebar dengan manik bergetar. Ini adalah sebuah tanda sebelum makhluk itu melakukan serangan dan sialnya sejak tadi tanda itu sama sekali belum pernah muncul.

"Jadi kau masih memiliki skill lain?" ucap Park Sun-Hyung getir.

Tubuhnya bersiap, menatap tajam sosok dewa kematian itu dengan seluruh amarah yang mendidih. Jika ini adalah akhir dari hidupnya, maka dia ingin segera menyelesaikannya. Park Sun-Hyung sudah cukup muak dengan makhluk sialan itu.

Tiba-tiba udara di sekitar seperti berhembus kencang. Sosok dewa kematian itu membuka tulang rahangnya lebar-lebar, lalu muncul cahaya merah kecil yang semakin lama semakin besar. Menciptakan pusaran udara di sekitarnya dan berpusat pada bola merah tersebut.

"Sial! Ini pasti sebuah skill ultimate-nya. Aku harus siap dan cepat."

Seperlima detik setelah Park Sun-Hyung bergumam, sosok itu menembakan cahaya merah dari bola di rahangnya tadi.

Slash!

Cahaya itu melesat cepat dengan area yang cukup luas. Jika Park Sun-Hyung terkena serangan itu sudah pasti riwayatnya akan tamat di sini.

Dengan gerakan cepat ke arah samping, Park Sun-Hyung berhasil menghindar. Tubuhnya melayang di udara sesaat, waktu terasa seperti melambat. Dia melihat serangan itu dari arah samping, sungguh sangat kuat. Tapi sialnya Park Sun-Hyung lengah.

Arah serangan itu berubah cepat, memburu tubuh Park Sun-Hyung dan akhirnya hari ini memang cukup sial dia. Tubuh Park Sun-Hyung terkena serangan itu secara telak. Lalu terdorong ke belakang.

"Arg!" Park Sun-Hyung memuntahkan darah segar. Bola matanya berubah jadi putih polos seperti orang yang sudah tak sadarkan diri.

Pakaian yang dia kenakan pun mulai hancur terkikis energi serangan itu.

[ Efek Negatif : Blood Judge - Player akan mengalami pendarahan parah. Selama efek ini masih aktif HP Player akan berkurang 50 point setiap detik. Efek ini juga memiliki kemungkinan merusak jaringan organ vital jika tidak segera dihilangkan. ]

[ Perhatian! ]

[ Player mengalami serangan secara beruntun ]

[ Mengaktifkan Shield untuk Player yang belum memiliki level ]

[ Shield telah aktif ]

Seperti di serang oleh beribu-ribu pedang, tubuh Park Sun-Hyung penuh dengan sayatan. Walaupun Shield dari sistem telah aktif tapi efek negatif masih terus saja mengurangi Health Point milik Park Sun-Hyung.

[ HP : 301/1000 ]

[ HP : 251/1000 ]

[ HP : 201/1000 ]

[ HP : 151/1000 ]

[ HP : 101/1000 ]

[ HP : 51/1000 ]

Sungguh menyedihkan. Park Sun-Hyung sudah tak sadarkan diri, tapi jendela notifikasi masih saja muncul, memberitahukan pengurangan Health Point setiap detiknya. Tapi satu hal yang sangat mengesankan, bersamaan dengan Health Point Park Sun-Hyung yang hampir habis, tiba-tiba muncul notifikasi lain.

[ Batas Waktu : 00:00:00 ]

[ HP : 1/1000 ]

[ MP : 0/100 ]

Tiba-tiba waktu di ruangan itu berhenti. Serangan dahsyat dan makhluk itu perlahan menghilang menjadi bulir-bulir cahaya yang terurai di udara.

Tubuh Park Sun-Hyung masih melayang di dalam sebuah bola putih transparan. Itu adalah Shield yang diberikan oleh sistem. Memang sangat membantu, bahkan mampu menahan seluruh serangan yang hampir membuat tubuh Park Sun-Hyung lenyap.

[ Selamat, Player berhasil bertahan ]

[ Hadiah akan segera dikirimkan ]

[ Player juga mendapatkan pemulihan secara berkala ]

[ Saran : Player harus beristirahat total sampai proses pemulihan selesai ]

Tiba-tiba tubuh Park Sun-Hyung berpindah dimensi lagi. Dia telah dikembalikan ke dimensi semula dengan tubuh berlumuran darah penuh luka sayatan.

Brug!

Nara yang ada di ruang tamu mendengar suara aneh, seperti benda jatuh dari kamar Park Sun-Hyung. Ketika sampai di ambang pintu, betapa terkejutnya pelayan itu melihat pemandangan yang sungguh mengerikan.

Dia membungkam mulutnya dengan tubuh yang mulai terasa lemas, lalu jatuh bersimpuh di ambang pintu. Air mata mengalir cepat, menetes dari dagunya bagai rintik hujan pertanda sebuah badai.

Tubuh Park Sun-Hyung terlentang. Seluruh luka sayatan itu masih terus mengeluarkan darah segar. Nara tak bisa berpikir jernih dia tenggelam dalam kesedihannya.

"Tu–an Park …."

Nara menggigit bibir bawahnya hingga berdarah, lalu berteriak sangat kencang. Hati gadis elf itu hancur melihat orang yang sangat dia sayangi terkapar penuh luka.

***