Chereads / Dimension Knight / Chapter 28 - BAB 28 [ Penyesalan Victor ]

Chapter 28 - BAB 28 [ Penyesalan Victor ]

Waktu berlalu cepat, hari telah gelap. Malam berkuasa dengan hawa dingin yang kian terasa sampai ke tulang. Tapi itu semua tak dirasakan oleh Victor yang tengah menyendiri di ruang pribadi Reigan. Sejak satu jam tadi dia berdiri di dekat jendela dengan tatapan kosong. Dia masih terguncang dengan ucapan Zhuang sang roh agung rubah berekor sembilan.

Sebenarnya petang tadi Reigan mengajaknya untuk datang ke pesta kecil-kecilan yang diadakan di alun-alun Alban. Pesta itu adalah sebagai pengumuman dan pengesahan atas Tratas yang menggantikan posisi Reigan. Tadi Park Sun-Hyung juga merengek agar Victor mau ikut, tapi vampir itu menolak dengan wajah datar. Dia masih cukup tertekan. Kejadian 18 tahun lalu terus saja muncul dalam benaknya. Victor tak bisa lari dari semua itu, karena bagaimanapun dirinya lah yang bertanggung jawab. Begitu banyak nyawa yang telah melayang karena kesombongannya. Victor memendam semua rasa bersalah dalam tidurnya selama 18 tahun belakangan. Dan tadi, Zhuang mengingatkan akan hal itu lagi. Cukup jelas dan sangat menekan batin Victor.

Melupakan para roh agung, sosok Victor di masa lalu memang sangat disegani oleh semua orang yang mengenal dirinya. Tapi mungkin kini tinggal segelintir orang yang percaya akan sosoknya, karena semua orang yang mengikuti jalannya telah mati dalam peperangan 18 tahun lalu. Menyisakan rumor, bahwa sosok Victor itu hanya cerita para leluhur untuk menutupi kesalahannya di masa lalu.

Beberapa orang di Hutan Nuv yang masih mengenal Victor beranggapan hal itu adalah yang terbaik jika memikirkan Victor yang telah tertidur. Tapi ternyata mereka salah dan kenyataannya sekarang sosok Victor telah terbangun. Dia masih belum bisa terlepas dari kutukan keabadiannya. Sungguh sangat menyiksa, bahkan Victor tak tahu lagi harus seperti apa menjalani hidupnya. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk menyapa sahabatnya, Reigan. Tapi hal itu justru memunculkan masalah baru.

Victor sadar, bahwa selama ini dirinya tak lebih dari seorang pecundang yang besar kepala. Perasaan itu juga yang dulu membuatnya mengasingkan diri, sebelum akhirnya Reigan datang untuk menceritakan dunia luar padanya. Dan sekarang, rasanya dia ingin mengasingkan diri lagi. Kabur dari semua rasa bersalahnya, tapi apakah itu akan baik? Victor masih sangat ingat janjinya pada Reigan.

18 tahun lalu. Perang besar terjadi antara makhluk asing yang datang ke dunia ini dengan para pribumi. Setiap orang di kerajaan dan wilayah dunia ini bersatu menciptakan aliansi untuk melawan bangsa pendatang yang begitu kuat. Lima fraksi kerajaan di dunia ini bersatu untuk pertama kalinya, sebuah kekuatan yang luar biasa, karena setiap satu fraksinya hampir diikuti oleh empat atau lebih kerajaan. Bahkan wilayah-wilayah di luar kerajaan seperti Hutan Nuv pun ikut ambil bagian. Bisa dikatakan seluruh makhluk hidup di dunia ini bersatu. Para roh agung juga tak bisa tinggal diam, seperti halnya Freya. Dulu di dunia ini banyak memiliki roh agung yang menjaga setiap wilayahnya, tapi perang besar itu membuat jumlah mereka berkurang sangat drastis. 

Selain Freya dan Zhuang, masih ada tiga roh agung lain yang tersebar di beberapa bagian di dunia ini. Mungkin mereka saat ini juga masih tertidur. Walaupun berhasil memenangkan peperangan, tapi para roh agung tak bisa menangkap pimpinan makhluk asing tersebut. Hal itu juga menjadi sebuah dilema tersendiri bagi orang-orang yang mengetahuinya.

Setelah perang itu selesai, dunia ini kembali gempar akan kemunculan sebuah menara yang sangat besar dan tinggi. Beberapa kerajaan menyebutnya sebagai menara Licersia. Saat itu para roh agung yang masih tersisa sadar akan satu hal dan mereka memutuskan untuk tidur sampai waktunya tiba.

Masih pada kejadian 18 tahun lalu.

Tanah lapang yang jauh dari Hutan Nuv telah menjadi lautan mayat dan darah. Mereka semua adalah prajurit yang maju bersama Victor di medan perang. Jumlah mereka mencapai 100 ribu orang dan semuanya mati sia-sia.

Di atas lautan darah, Victor mencoba melawan ribuan makhluk asing sendirian. Dia bertekad untuk membalaskan kematian para prajurit yang mengikuti jalannya.

"Kalian memang seperti manusia, tapi kenapa?!" teriak Victor.

Salah satu makhluk asing itu maju dengan tubuh melayang di udara, menghampiri sosok Victor yang terlihat begitu menyedihkan.

"Karena kalian lebih rendah dari kami. Dunia ini sudah terlalu tua, kami akan mengakhiri penderitaan kalian. Jadi terimalah saja takdir ini. Bukankah sekarang kau sadar, jika yang terkuatlah yang akan berkuasa. Lihatlah sekelilingmu, indah bukan. Itulah bukti bahwa kalian lemah dan pantas untuk kami mangsa."

Tiba-tiba Victor menyeringai seram. Aura yang sangat dahsyat langsung membara di sekujur tubuhnya, menciptakan tornado darah di sekitar tempatnya berpijak.

"Hua-hahaha … kalian yakin bisa mengalahkanku?"

Tekanan kekuatan Victor yang sangat dahsyat membuat sosok makhluk asing di hadapannya tertegun sesaat. Mereka tak takut meski Victor mengeluarkan seluruh kekuatannya.

"Aku terkesan, mari hibur kami dengan kekuatanmu itu."

Sosok makhluk asing yang terlihat seperti pemimpin itu terbang perlahan dan memberi isyarat pada pasukannya untuk maju menyerang.

Tapi tentu saja Victor semakin menggila. Dia adalah satu-satunya vampir yang memiliki gelar bangsawan terhormat. Nama Victor Sin-Nestia adalah bukti bahwa dialah sang pengendali dan penguasa darah.

"Jangan sesali ucapanmu. Blood Field!"

Tiba-tiba seluruh darah yang ada di medan perang itu terangkat ke udara dan mulai terserap ke tubuh Victor. Membuat vampir itu mengalami perubahan fisik dan peningkatan kekuatan yang sangat drastis.

"Maafkan, aku teman-teman. Setelah ini aku akan tertidur bersama kalian, jadi bersabarlah untuk menyiksaku di neraka nanti."

Bola mata Victor berubah menjadi merah sempurna tanpa manik. Sebuah sayap hitam besar muncul di punggungnya, mengepak hebat saat Victor melesat ke udara untuk menghindari serangan dari para makhluk asing itu.

Ada sebuah tanduk merah berbentuk sabit yang muncul di kening Victor. Seluruh darah dari 100 ribu pasukannya telah dia serap. Blood Field juga memungkinkan hal tersebut, tapi ini adalah kali pertama Victor mengalami perubahan fisik ketika menggunakannya.

"Aku bisa merasakan kekuatan yang sangat besar, bahkan ini melebihi energi kehidupan para roh agung." Victor menatap tangannya yang gemetar, dia masih tak percaya, tapi di hadapannya ribuan makhluk asing telah melesat di udara dengan berbagai kekuatan yang memuakkan.

"Sial! Mereka memiliki kekuatan individu yang tinggi. Jika terlalu lama, ini akan buruk."

"Aku harus melakukannya."

Selama Victor bergerak menghindar dan melakukan serangan, dia terus merapal mantra yang sangat panjang. Lalu perlahan mulai muncul butiran-butiran darah di udara. Sangat banyak dan memiliki cangkupan luas.

"Kejutan!" teriak Victor.

Sepermili detik kemudian, butiran-butiran darah di udara itu melesat ke segala arah dengan sangat cepat. Menumbangkan para makhluk asing itu sebelum mereka sadar akan arah serangannya.

Victor terkekeh dengan sayap merekah begitu besar memunculkan segel-segel merah berbentuk lingkaran. Lalu sebuah serangan energi sihir yang mematikan melesat dari dalam segel itu. Lawan Victor kewalahan, mereka tak bisa menghindar sama sekali. Dua kombinasi serangan itu sangat luas dan memiliki gerakan yang tak bisa dilihat dengan mata biasa.

"Mari kita lihat, seberapa lama kalian akan bertahan, hua-hahaha …."

Dibalik itu semua, satu makhluk asing yang menjadi pimpinan sadar akan kekuatan Victor. Dia bisa saja mengalahkan Victor, tapi jika ada bala bantuan lagi pasti dia akan tamat. Maka dengan licik, pimpinan makhluk asing itu masuk ke dalam tanah dan kabur selagi masih sempat. Karena disana bukanlah satu-satunya medan perang, pimpinan makhluk asing yang kabur dari Victor itu berharap menemukan rekan-rekannya.

***