'Memang masih kasar, tapi ini sudah cukup baik. Sebenarnya apa yang terjadi sampai dia dapat melakukannya dengan sangat cepat,' batin Reigan.
Dia masih saja tak percaya dengan Park Sun-Hyung dan tentu saja sangat penasaran, karena teknik dasar itu bukanlah hal sepele. Bahkan tak semua orang dapat menguasainya. Hal itu juga bisa terlihat pada penduduk di Alban. Mereka yang tak memiliki bakat dalam pengolahan mana, pasti hanya akan menjadi penduduk biasa yang bekerja di bidang pertanian, perburuan dan perdagangan.
"Paman Vampir, bisa temani aku latihan fisik?" tanya Park Sun-Hyung setelah aura di tubuhnya menghilang.
HP : 1600/1600
MP : 160/150
Seperti yang sudah Park Sun-Hyung pikirkan. Sistem yang dia miliki juga memiliki hubungan dengan hal yang diajarkan oleh Reigan. Dari hal ini, dia dapat menyimpulkan bahwa Mana Point-nya akan berkurang terus saat dia mengeluarkan aura. Mengingat apa yang terjadi pada dimensi hukuman, ini sedikit berbeda. Dalam dimensi hukuman, mana miliknya akan berkurang saat Park Sun-Hyung melakukan gerakan menghindar.
Dia juga masih ingat penjelasan Reigan tentang pengolahan mana yang dapat meningkatkan kekuatan fisik atau sihir seseorang. Dari sini Park Sun-Hyung baru sadar bahwa, dalam mode standby dia dapat mengakses pengolahan mana dengan mudah.
'Ini semakin menarik," batin Park Sun-Hyung sambil menyeringai kecil.
"Hei-hei, kawanku. Kau mau latihan fisik atau melamun?" Suara Victor menyadarkan Park Sun-Hyung.
"Ah, maaf Paman. Ayo kita mulai, aku sudah tak sabar."
Victor terkekeh keras lalu beranjak ke sisi ruang yang lebih terbuka, dari belakang Park Sun-Hyung mengikutinya. Dia terlihat bersemangat. Selain untuk mengasah kemampuannya, latihan fisik ini juga akan menyelesaikan Quest Harian yang setiap hari diberikan oleh system.
Dengan wajah tenang Victor berdiri sedikit jauh dari hadapan Park Sun-Hyung. Tubuh mereka mulai diselimuti aura yang begitu kuat dan hampir setara. Warna gelap transparan adalah aura milik Victor, sangat kontras dengan milik Park Sun-Hyung yang berwarna emas transparan. Tapi keduanya seperti dalam tingkatan yang sama, seakan Park Sun-Hyung bukankah seorang pemula.
Melihat itu Reigan terkejut setengah mati. Ini sungguh hal yang diluar logika, seorang Park Sun-Hyung yang tadi baru saja bisa mengolah mana kini terlihat seperti sudah menguasainya.
Bukan tanpa alasan, setelah berpikir sesaat dan memahami cara kerja penggunaan mana dengan systemnya. Akhirnya dia memahami satu fakta yang sangat mengejutkan, yaitu tentang pengendalian emosi. Dengan mengendalikan hal tersebut, saat ini Park Sun-Hyung dapat melakukan pembakaran mana yang hampir sempurna.
Saat ada di dalam dimensi hukuman, Park Sun-Hyung dituntut untuk tetap bertahan sampai batas waktu yang sudah ditentukan. Hal itu memberikan tekanan batin yang sangat besar dan secara tak sadar, Park Sun-Hyung telah menggunakan mana untuk memperkuat fisiknya.
Seperti yang kemarin dijelaskan oleh Reigan, bahwa mana memiliki hubungan erat dengan jiwa seseorang. Lalu jiwa seseorang pasti memiliki perasaan atau emosi. Percaya diri, kecewa, takut, iri dan masih banyak lagi perasaan yang dapat jiwa seseorang rasakan.
Dan saat ini Park Sun-Hyung sedang dalam kondisi percaya diri yang sangat tinggi. Dia bersemangat karena telah sedikit memahami mana pada system dalam dirinya. Tentu saja juga teori singkat yang kemarin Reigan jelaskan.
"Hua-hahaha …." Victor juga terlihat sangat bersemangat. Aura gelap di tubuhnya semakin lama semakin besar hingga sampai pada tingkatan yang berbeda dengan milik Park Sun-Hyung.
"Majulah," ucap Victor dengan suara seram.
Melihat sosok Victor yang begitu luar biasa, Park Sun-Hyung tertegun sesaat. Dia menelan ludah, rasa takut mulai muncul menyelimutinya. Bayangan kejadian saat Victor menusuk jantungnya kembali muncul. Tapi Park Sun-Hyung paham, kali ini berbeda. Victor tak akan berbuat lebih jauh, karena ada Reigan juga di sini. Lalu dibandingkan saat itu, kemampuan Park Sun-Hyung kali ini sudah meningkat drastis. Dan situasi ini bukanlah apa-apa jika dibandingkan saat dia terkurung dalam dimensi hukuman.
Tanah yang Park Sun-Hyung pijak tiba-tiba hancur, menadakan seberapa besar dia memfokuskan kekuatannya. Lalu satu detik kemudian, Park Sun-Hyung melesat cepat ke arah Victor, meninggalkan tanah yang berhamburan ke udara.
Reigan yang kehilangan pandangan karena debu tebal itu langsung melesat ke arah samping, mengambil posisi pengawasan terbaik. Entah mengapa dia sedikit khawatir, seakan saat ini tengah terjadi pertarungan yang sesungguhnya.
"Akhirnya kau menguasainya juga, bocah," ucap Victor sangat pelan. Lalu menyeringai seram, memperlihatkan dua taringnya.
Satu pukulan yang sangat kuat dilontarkan Park Sun-Hyung tepat di wajah Victor, tapi vampir itu masih bisa menghindar dengan gerakan santai. Seakan itu bukanlah apa-apa.
Tak Menyerah, Park Sun-Hyung kembali melesat dan melakukan serangan beruntun. Dan hasilnya masih sama, Victor dapat menghidar dan menangkis serangannya dengan mudah. Vampir itu terlihat seperti tak kesusahan atau kewalahan sedikitpun.
"Jangan terbawa emosimu." Ketika menghindari serangan pun, Victor masih bisa berkata santai.
"Fokuskan pikiranmu pada energi sihir yang menyelimuti tubuhmu, kendalikan semua energi itu dengan tenang."
"Kau boleh marah dan mengeluarkan seluruh emosimu pada saat yang tepat. Jangan asal menyerang seperti orang gila, itu hanya akan membuat mana-mu cepat habis."
Sungguh mengagumkan, seakan Park Sun-Hyung tengah dipermainkan oleh Victor yang memiliki kekuatan begitu besar. Namun ucapan vampir itu memang masuk akal, Park Sun-Hyung mendapat sedikit arahan yang berguna.
Dia melesat ke belakang untuk mengambil jarak aman. Tatapan tajamnya masih terkunci pada sosok Victor yang terlihat menyeringai dengan tenang.
Sangat berbeda dengan dirinya, karena saat ini Park Sun-Hyung hampir saja kehabisan nafas karena terus melakukan serangan yang sia-sia. Jantungnya juga telah berpacu lebih kencang, seakan terasa seperti akan meledak.
Selisih kekuatan mereka memang sangat besar. Tapi menurut pengamatan Reigan, ini adalah hal yang luar biasa, membuat Victor bergerak untuk menangkis saja sudah sangat bagus.
Jika diperhatikan baik-baik, mungkin kekuatan Park Sun-Hyung saat ini setara dengan para anggota tim pengintai.
"Dalam bertarung, kau harus mengamati lawanmu, mencari titik terlemahnya dan menyiapkan serangan yang dapat menyentuh titik itu."
Ucapan Victor membuat Park Sun-Hyung tertegun lagi. Dia sama sekali belum mengenal jauh vampir itu dalam segi kemampuan. Park Sun-Hyung minim informasi tentang kemampuan tempur Victor, tapi hal itu bukanlah alasan untuk menyerah begitu saja.
Nafas Park Sun-Hyung mulai normal kembali, dia sudah cukup tenang sekarang. Aura emas di tubuhnya perlahan menghilang, hal itu membuat Victor dan Reigan terkejut.
Jika diperhatikan, Park Sun-Hyung seperti sedang mempersiapkan sebuah serangan, tapi kenapa dia justru menghentikan pembakaran mana-nya.
Dalam benak Park Sun-Hyung, dia membayangkan gerakan apa saja yang dapat dia lakukan untuk Victor. Ini akan sia-sia jika hasilnya sama seperti tadi.
HP : 1600/1550
MP : 160/100
Health Point miliknya juga telah berkurang, walau dia sekalipun belum mendapat serangan dari Victor. Ini menandakan bahwa, Health Point juga berhubungan dengan keadaan fisiknya. Semakin lelah dia, maka Health Point-nya juga akan semakin menurun.
Untuk Mana Point, dia bisa memahami pengurangannya. Setelah melakukan serangan begitu banyak, dan melakukan pembakaran mana hampir 15 menit. Pengurangan 40 point adalah angka yang kecil. Jika saja lawannya bukan Victor, pasti 40 point itu akan terasa begitu menguntungkan.
Tiba-tiba kaki Park Sun-Hyung diselimuti aura emas, begitu pula dengan kedua tangannya. Dia telah berhasil memfokuskan pembakaran mana-nya. Hal itu membuat Reigan dan Victor terkejut sekali lagi. Tanpa mereka jelaskan secara jauh dan melakukan latihan, ternyata Park Sun-Hyung telah bisa melakukan hal itu.
Detik selanjutnya tubuh Park Sun-Hyung sudah melesat begitu cepat dengan tangan kanan siap memberikan pukulan terkuat.
Memang dia terlihat lebih cepat dari sebelumnya, tapi Victor masih bisa melihat gerakan Park Sun-Hyung. Hal itu membuatnya dengan mudah menangkis pukulan Park Sun-Hyung dengan telapak tangan kanannya.
Benturan energi yang sangat kaut terjadi menghasilkan ledakan. Park Sun-Hyung dan Victor sama-sama menghindar ke belakang.
"Ternyata pukulannya juga berbeda. Tingkat kerusakannya sangat tinggi, tapi itu masih belum cukup," gumam Victor pelan.
Jika orang lain yang menangkis serangan tadi, pasti akan jadi hal buruk.
***