Chereads / Return of Fist Thunder / Chapter 5 - Tiga Legenda

Chapter 5 - Tiga Legenda

Matahari kembali menyapa, Aji Bagaskara dan Aaman baru saja keluar dari penginapan. Aji sama sekali tak membawa uang kecuali hanya barang-barang milik rekannya dulu yang disimpannya dalam bajunya. Aaman mentraktirnya untuk semua hal.

Aaman yang mentraktirnya, mulai sekarang Aaman adalah sahabaat baik Aji dan itulah identitasnya selanjutnya. Aaman tak akan mengungkit Fist Thunder dan bagaimana kisahnya hingga menjadi muda, Aaman sendiri tak mau menanyakan hal itu kepada Aji. Mereka telah sarapan dan siap melanjutkan perjalanan.

Perjalanan mereka cukup jauh hingga sampai di ibukota pusat Orpris. Aaman yang sebenarnya seorang bangsawan dan diminta oleh Ayahnya untuk menjadi tentara di bidang intelijen negara. Dia bebas pergi kemanapun dan mencari informasi soal keberadaan pasukan iblis dan pasukan gelap. Namun, dia akan kembali berkumpul dengan yang lain jika ada panggilan khusus untuknya.

Aaman membeli dua kuda untuk perjalanannya. Mereka pun menaiki kuda untuk meneruskan perjalannya, Aji mengucapkan terima kasih dan itu sangat memudahkannya karena tidak menghabiskan energi dan bisa menyimpannya dengan baik.

"Menurut Anda, apakah Lord Demon akan kembali muncul?" Aaman berusaha menyimpan pertanyaan itu, namun akhirnya dia tak tahan juga.

Sambil mengendalikan kudanya, Aji teringat beberapa bagian dalam perjalanannya saat melawan Lord Demon.

Saat itu, pertarungan sudah sangat mencekam. Fist Thunder merasa cukup banyak menghabiskan energi dengan pukulan halilintarnya yang menghantam tanah dengan sangat kuat. Energi itu menyebabkan dentuman yang sangat kuat sehingga mementalkan banyak praktisi gelap pengikut Lord Demon.

Saat bumi bergetar dan pasukan Lord Demon banyak yang berhamburan keatas. Ganada si Assasin paling cepat dan kuat melakukan gerakan mematikannya dengan meliuk seperti kecepatan cahaya bahkan hampir tak terlihat. Percik darah membuyar kemana-mana, pasukan Lord Demon tiba-tiba dimana-mana tewas tanpa menyadari kecepatan sang Asasin yang begitu cepat, itu adalah kemampuan Ganada sebagai Assasin Shadow. Meskipun tua, namun kekuatannya benar-benar melampaui usianya.

Di satu sisi, Yonan sang mage berjanggut putih yang memegang tongkat memutar tongkatnya dan kobaran api biru berpendar seperti bola api di seluruh tempat membakar para pengikut Lord Demon yang terpental dan memanggang mereka.

Brusshhh!

Gabungan kemampuan ketiga orang paling hebat di dunia beladiri itu seperti gabungan pasukan ribuan jumlahnya. Kemampuan mereka adalah anugerah bagi dunia persilatan aliran putih.

Lebih dari separuh pasukan Lord Demon musnah sudah.

Ketiga pendekar itu berkumpul lagi jadi satu. Mereka bersiap bertarung lagi, mereka akan habis-habisan malam ini demi mempertahankan keadilan dan kedamaian dunia persilatan. Namun, usia mereka memang sudah mulai menua. Mereka berkumpul lagi dan mulai mengatur ritme napas dan tenaga mereka setidaknya bisa mengembalikan kekuatan mereka.

Saat mereka saling bertatap muka, saling menguatkan.

Braakkk!

Sebuah ledakan yang dahsyat muncul. Genting dan tembok serta kayu pecah dari rumah megah di ujungnya. Rumah itu di tengah bangunan tenda-tenda, seorang dengan energi meluap dan mengelilinginya terbang keluar dari rumah itu. Rambutnya diterpa angin yang meledak-ledak di pundaknya armor naga dan ukiran kepala, nampak matanya mengkilat dan seolah mengeluarkan energi besar.

Lelaki itu terbang pelan namun tekanannya sangat luar biasa. Lelaki itu terbang mendekat ke arah tiga orang yang sedang bertarung mati-matian. Di belakang lelaki itu tiba-tiba muncul lima orang yang juga memiliki energi yang meluap dan masing-masing memiliki karakteristik berbeda dari zirah dan senjata yang digunakan.

Mereka ada Lima Pilar Kegelapan, pasukan khusus dan penasehat langsung dari Lord Demon. Dan tentu saja, Lord Demon adalah lelaki yang memiliki energi meluap-luap tersebut.

Pertarungan tak bisa dihindari lagi. Tekanan demi tekanan dimunculkan, energi mereka seolah bertarung sebelum pertarungan fisik mereka. Ledakan energi saja menciptakan desau angin yang super besar dan mengacaukan keadaan sekitarnya.

Aji terbangun dari lamunannya dan kembali mengingat pertanyaan dari Aaman. Ingatan itu masih kuat terbayang dalam pikiran Aji.

"Dia pasti kembali! Dan kedatangannya adalah untuk menguasai dunia persilatan dan menimbulkan malapetaka!"

Aji mengatakan itu tanpa ekspresi dan tetap menjalankan kudanya. Aaman mendengarkan dengan seksama. Dia semakin yakin bahwa lelaki di sebelahnya memang Fist Thunder yang menjadi satu dari tiga legenda bela diri aliran putih. Tidak mungkin pemuda biasa sepertinya bisa memiliki kekuatan yang besar dan juga pengetahuan mendalam soal Lord Demon.

Aaman juga mengetahui kisah dari manuskrip, bahwa malam pertarungan dua puluh tahun yang lalu. Ketiga legenda berjuang dengan kemampuan mereka untuk menghentikan invasi Lord Demon. Suara perang dan dentuman dan tekanan dari pertarungan itu bahkan dirasakan di seluruh benua.

Hingga, esok harinya mayat para pasukan Lord Demon seolah berserakan dengan ledakan besar. Entah apa yang terjadi pada tiga legenda dan apa yang terjadi pada Lord Demon. Ledakan besar dimana-mana dan perang besar itu bahkan mencapai radius yang sangat luas. Catatan menunjukkan kisah yang berbeda dari berbagai penulis. Ada versi yang cukup berbeda dari beberapa benua. Namun yang jelas, setelah perang besar itu. Ketiga pendekar menghilang juga dengan Lord Demon.

Setelah dua puluh tahun pun, kabar ketiga pahlawan itu tak terdengar, kabar Lord Demon juga menghilang. Namun, kabar bahwa ada pergerakan aliran gelap sudah dikonfirmasi oleh intelijen dan mereka bergerak di bawah tanah dan tak diketahui misi-misinya dengan jelas karena mereka sangat rapih dan tak terdeteksi.

Aaman tak berani bertanya apa yang terjadi dalam perang besar itu. Mungkin, suatu hari dia akan mengetahuinya dan Aaman hanya perlu menunggu.

"Sebentar lagi kita akan sampai di ibukota pusat yaitu Kota Prisma," Aaman memberitahukanhal itu pada Aji, setidaknya itu mempermudah Aji memahami bahwa harus segera bersiap.

"Benar Aaman, tempat ini adalah tempat dimana lahirnya para mage hebat bukan? Dulu, Orpris merupakan tempat Yonan mengajar dan dia adalah orang paling terkenal di Orpris."

Aaman menganggukkan kepalanya, Aji tahu banyak hal. Jika dia memang Fist Thunder tidak heran dia sangat mengenal Yonan. Karena mereka adalah teman seperjuangan dan teman hidup dan mati dalam melawan Lord Demon.

"Apakah tes Pasukan Langit itu juga diadakan di Ibukota pusat di Kota Prisma?" Aji masih penasaran.

"Benar Tuan, maaf Aji. Seluruh benua mengirimkan orang terbaiknya untuk mengikuti tes tersebut. Bahkan, dari setiap perguruan silat dan sekte juga mengirimkannya. Namun, dikatakan bahwa tes itu berat dan langsung akan dipimpin tesnya oleh God of War mengenai metode tesnya."

Dari penjelasan Aaman dapat dimengerti bahwa tes ini untuk mengisi Pasukan Langit dan mereka memiliki otoritas penuh pada penyelidikan terhadap setiap perguruan silat di seluruh benua dan juga mereka adalah aliansi khusus penjaga perdamaian dan memiliki token emas untuk bisa masuk ke semua perguruan bela diri dan pasukan kekaisaran.

Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka dan pintu gerbang kota Prisma tampak dari kejauhan.