Dharma tanpa menunggu lama, langsung menemui seseorang. Dia mendatangi seorang wanita yang dicurihainya terlibat dalam kasus menghilangnya Hana. Namun, sebelum itu, dia mengunjungi Hanan dan Hasna terlebih dahulu. Mereka bertemu di salah satu kedai kopi di pinggiran Selat Bosporus
Dharma membuka percakapan, "Bagaimana kalau masalah Hana, Abang serahkan saja kepada saya. Dalam waktu sepuluh hari, jika saya tidak berhasil membawa Hana kepada Abang, Insyaa Allah saya siap menerima konsekuensinya."
"Sepuluh hari katamu? Kalau dalam waktu dua hari malahan Hana sudah tidak terselamatkan, bagaimana?" Hanan berbicara keras, cenderung berteriak.
Hasna belum pernah melihat Hanan dengan emosi seperti itu. Hanan adalah tipe laki-laki yang tenang. Tiba-tiba dia menjadi marah besar seperti ini, membuat Hasna sedikit merasa takut, meski memang wajar seorang saudara seperti itu jika saudarinya dalam bahaya.