Renata berdiri tegap, dengan tatapan sepasang manik matanya yang terarah lurus pada pintu berwarna hitam, yang menjulang tinggi di hadapannya sekarang ini. Ekspresi wajah wanita itu terlihat tidak tenang dan tidak nyaman, dengan sorot pandangan kedua matanya yang terlihat bimbang.
"Aku sudah mengatakan kepada Aaron sebelumnya, kalau aku ingin meminta waktu untuk berbicara dengannya. Dan sepertinya sekarang adalah waktu yang tepat, tetapi aku terlalu takut untuk mendatanginya. Aku merasa hatiku tiba-tiba resah, untuk mengatakan semua kebenaran itu."
Dan Renata menggumamkan kalimat itu dengan lirih kepada dirinya sendiri, dengan perasaanya yang tak kunjung tenang.
"Baiklah, lebih baik aku kembali ke kamar Jasmine dan akan mengatakannya besok pagi saja," gumam wanita itu lagi akhirnya, sembari membalikan tubuhnya.