"Semua itu hanya masa lalu"
(Davindra Agravena)
-
"Berhentilah menangis, aku paling tidak suka dengan manusia yang kalah dengan keadaan." Davin mengulurkan sebuah tisu ke depan wajah wanita yang sedang menangis tersedu di sampingnya. Dengan menurunkan gengsi, Ana segera mengambil tisu itu. Memalingkan wajahnya ke samping, dan segera membersihkan sisa-sia air mata yang masih tertinggal di pipinya.
Mobil sudah kembali melaju, tetapi ingatan tentang anak peminta-minta di lampu merah tadi masih saja mengganggu pikiran Ana.
Davin yang melihat tingkah aneh wanita di sampingnya, hanya tersenyum sinis. Lalu mengatakan, "Semua itu adalah masa lalu, menangisinya sama saja dengan membuang-buang waktu. Hanya orang bodoh yang terus mengingat masa lalunya tanpa menjadikannya sebagai pembelajaran hidup." Dengan nada sedikit sarkas.