Keesokan hari pagi-pagi sekali Randy berangkat kerja dengan semangat baru dan hadiah jabatan baru. Ia sangat bahagia menerima promosi jabatan sebagai kepala manajer di sebuah perusahaan bonavid.
"Sayang, Astrid!
Mas berangkat dulu ya. Jaga diri jangan terlalu lelah. Mas nanti pulang agak sore." Randy berpamitan seraya memeluk sang istri dengan kecupan di keningnya.
"Da ... da,"
"Sayang banyak-banyak. Suamiku, moga mudah rezeki dan jangan pelit, yo!?" ledeknya langsung berlari ngacir ke kamar.
Berselang waktu, terdengar bunyi bel berulang.
Ting ... tong, Ting-tong ....
Sayup sayup terdengar astrid berlari kecil menuju pintu depan dan meraih gagang pintu dan membukanya.
"Hei, mas Randy. Kenapa kembali, sayang? adakah sesuatu yang tertinggal, mas?" tanya astrid merasa kasihan kalau masnya capek mondar mandir.
"Iihh ... ada sih! yang tertinggal hati mas di sini," Mas randy menunjuk ke bibir astrid dengan nakalnya.
Hhmm ... hhmm