Saat ini Arthur keluar dari rumahnya dengan dengan begitu emosi, ia kemudian menyetir mobilnya dengan sangat kencang.
Dia yang marah seolah bingung harus menyetir mobilnya kemana, hingga akhirnya ia lantas menuju sebuah klub dan menghabiskan waktunya untuk menenggak minuman-minuman yang bisa membuatnya merasa tenang dan sejenak menghilangkan kekesalan dari dalam otaknya.
Saat di meja bar, tampak beberapa gadis mendekatinya, apa lagi dengan penampilannya yang sedikit tidak biasa, pakaian piama dengan luaran jaket seolah sedang tidak siap untuk bermain di klub.
"Hai tampan, kamu sendirian?" tanya wanita cantik yang duduk di sampingnya.
Arthur mengabaikannya dan menenggak beberapa gelas minumannya, sehingga membuatnya mabuk dan sedikit tidak terkendali.
"Jangan sentuh aku," ucapnya setengah membentak, dan dengan kasar menghempas telapak tangan yang menyentuh bahunya. membuat wanita yang tadi menggodanya lantas pergi meninggalkannya.
