Arthur terlihat membuka kancing kerah kemejanya, ia terlihat sedikit kesal karena ucapannya seolah membongkar kedoknya sendiri.
"Sudahlah, percuma saja aku bicara, sekarang aku ingin mandi dan berangkat bekerja," ucapnya sembari meninggalkan wnita itu sendiri, ia mencoba untuk menghindari suasana yang aneh itu.
Vivian terduduk di ranjang, ia terlihat merenung dan tanpa ia sadari air matanya terjatuh begitu saja. Ia menyeka air mata yang ada di wajahnya.
Dia terlihat memejamkan matanya cukup lama. "Sepertinya semua tidak akan pernah baik-baik saja, dengan alasan tidak ingin menyakitiku dia malah menyembunyikan hubungannya, sebenarnya siapa yang benar-benar tersiksa, aku rasa kami memiliki rasa sakit yang sama."
Arthur terlihat baru saja keluar dari kamar mandi, ia terlihat mengusap-usap rambutnya yang basah dengan selembar handuk.
Suasa benar-benar terasa hening, taka da lagi kata-kata yang keluar dari mulut keduanya, hingga Arthur terlihat sudah rapi dengan setelannya.