Eveline akhirnya sudah tertidur, dan hari sudah beranjak pagi ia masih pulas di ranjangnya.
Beberapa saat ia merasakan dan menikmati sebuah belaian halus di wajahnya, rasanya seperti tengah bermimpi, maka dia tidak terlalu memperdulikannya.
Namun tiba-tiba sebuah kecupan terasa mendarat di kening dan bibirnya, membuat wanita itu lantas membuka kelopak matanya yang sembab karena menangis semalaman.
Rasanya seperti mimpi, ketika melihat seorang pria tampan sedang berbaring di depan matamu dengan senyuman terlihat merekah.
Saat menyadari kalau pria yang ada di hadapannya adalah nyata dan bukan sebuah mimpi, Eveline tampak bangkit dari tidurnya.
Hal itu membuat Pria yang sedari tadi sudah ada di sampingnya itu tampak bingung. Ia mencoba menyentuh bahu Eveline tapi wanita itu menepisnya beberapa kali.
"Kamu kenapa?" tanya Arthur padanya.
Wanita itu hanya tertunduk sembari menangkis sentuhan pria itu.