Rupanya sedari tadi Alexa juga menatap padanya, tapi dia pura-pura tidak menatapnya, dia terus mencoba mengalihkan pandangannya dari Arthur yang membuatnya teringat akan kejadian beberapa hari yang lalu.
Kejadian itu sangat membekas, membuat Alexa merasakan setiap detilnya, seolah baru saja terjadi, sementara Edward belum tahu sama sekali apa yang telah terjadi.
Pria itu terlihat benar-benar tulus memberikan perhatian dan kasih sayangnya, apa lagi saat dia jatuh sakit sperti ini, seolah perhatian itu tidak ada ujungnya.
Edward dengan baiknya tidak pernah mengungkit apa pun yang berbau dengan masa lalu Alexa, bahkan semenjak mereka memutuskan untuk berkomitmen, pria itu hampir tidak pernah memperlihatkan amara dan kekesalannya.
"Kamu kenapa? Apa masih pusing? Jika kamu ingin istirahat, maka aku akan pergi meminta izin agar kita bisa pulang terlebih dahulu agar kamu bisa dapat istirahat yang cukup, karena besok adalah hari yang cukup melelahkan."