Chereads / ALPHA RED GEM / Chapter 19 - Chapter 19 Berubah menjadi serigala

Chapter 19 - Chapter 19 Berubah menjadi serigala

Seperti biasa, pagi Louis akan bangun dan pergi kuliah. Atau jika tidak ada jam kuliah dia akan berjalan-jalan ke berbagai tempat. Kali ini dia tengah berada di rumahnya bersama ayahnya. Keduanya tengah duduk di sofa sambil menonton siaran televisi.

Lexis sore itu juga mengumpulkan seluruh anak buahnya yang terdiri dari para manusia itu, begitu juga dengan pelayan di rumahnya. Dia memulangkan mereka selama satu minggu, jadi tidak akan ada yang bekerja di dalam rumah besarnya.

"Ayah, kenapa semua orang kau pulangkan?" tanya Louis yang sedikit tidak paham. Ia bahkan tahu betul Ayahnya selalu membutuhkan semuanya serba cepat dan harus di layani. Karena itulah dia bingung.

"Nanti malam adalah malam gerhana bulan, jadi aku sengaja menyuruh mereka pulang Agar mereka tidak mengetahui jika kita adalah Serigala, karena ketika gerhana bulan itu itu hadir maka kita akan berubah menjadi serigala jadi di kita harus bersembunyi dengan baik agar tidak ada manusia yang mengetahui keberadaan kita."

Louis saat ini ini mengganggu kan kepalanya berulang kali dia paham apa yang ayahnya katakan tentang kekhawatiran jika manusia mengetahui keberadaan Serigala di kota ini.

Jadi selama mereka berbaur di dunia manusia maka selama itu pula mereka harus bersembunyi dari para manusia karena lagi sendiri mengatakan jika seandainya manusia mengetahui keberadaan Serigala di tempat mereka bisa jadi peperangan kedua antara manusia dan serigala akan terjadi.

"Baiklah Ayah aku paham kalau begitu Aku ingin pergi ke kamar tubuhku terasa sangat letih," ucap Louis sambil meninggalkan Lexus sendirian di sana.

Dia melangkahkan kakinya meninggalkan ayahnya sendirian di sana masuk ke kamarnya. Disana dia langsung duduk di tempat belajarnya sambil melihat-lihat sekitar kamarnya yang tidak pernah berubah, dia pula menyibak tirai jendela lnya sehingga langit sore itu sangat indah dengan warna nya yang semburat merah sangat memukau, ini adalah salah satu pemandangan yang sangat dia sukai apalagi dilihatnya di sebuah taman yang sering dikunjungi bersama Hana.

Membicarakan soalnya ini membuat Louis berpikir apa kira-kira yang terjadi pada Hana ketika dia mengetahui kebenaran ini jika dirinya bukanlah manusia Mungkin ini semua akan sedikit menyakitinya, lantas dia harus mempersiapkannya dari sekarang.

Masih terus terdiam di tempat duduknya akhirnya dia memutuskan untuk mengambil salah satu buku yang ada di rak buku nya mulai membacanya halaman demi halaman hingga tak terasa matahari sudah terbenam seluruhnya sehingga langit kini gelap gulita yang hanya diterangi oleh cahaya temaram sang bulan dia tidak menyadari jika sang bulan purnama sudah mulai menunjukkan dirinya di atas sana dia masih sibuk membaca bukunya tanpa memperhatikan semua itu.

Tiba-tiba dia merasa kepalanya sangat sakit seakan sesuatu telah menghantam keras kepalanya sehingga terasa berdenyut nyeri kedua lengannya memegang kepalanya dan menjambak rambutnya dengan sangat kuat akibat rasa sakit kepala itu dia juga mengerang seperti seekor hewan yang sedang kesakitan.

Perlahan dia dapat melihat tubuhnya nya selayaknya bulu Serigala dia semakin mengerang kesakitan dengan kepalanya yang terasa sangat nyeri itu hingga akhirnya tubuhnya sempurna ditutupi oleh bulu-bulu halus kering dia kini sudah berubah seutuhnya menjadi seekor Serigala jantan.

Dia mengaung dalam kamarnya membuat kamarnya itu penuh oleh suara aumannya mungkin tetangga rumahnya pun dapat mendengar suara tersebut.Terdengar sangat mengerikan dan dapat membuat bulu kuduk berdiri.

Dia menyadari ada sebuah pergerakan dibelakangnya dia pun menoleh dan melihat ayahnya yang sudah menjadi seekor Serigala jantan itu sedang mendekatinya dia hanya diam sambil menatap ayahnya

"Ayah sampai kapan hujan ini akan bertahan," tanya Louis.

"Putraku selama gerhana bulan itu ada kita tidak bisa pergi kemana-mana kita harus tetap ada dirumah agar tidak ada manusia yang mencurigai kita Nak, akan lebih baik kau tidak masuk kuliah terlebih dahulu Buatlah alasannya kau sakit agar kau mendapatkan izin dari dosen," balas Lexis.

"Baiklah Ayah kalau begitu aku akan mematuhinya," balas Louis yang patuh kepada ayahnya.

Dia meloncat ke atas meja dan menekan ponselnya yang ada disana dengan susah payah ya dia mengetikkan pesan kepada dosennya jika dia tidak bisa masuk kuliah karena dia sedang sakit setelah mengetikkan pesan itu dia langsung mematikan ponselnya agar tidak ada satu orang pun yang dapat mengganggu nya saat ini.

Setelah melakukan pembicaraan dengan ayahnya akhirnya dia kembali sendiri di dalam kamarnya ia merebahkan tubuhnya di atas kasur dan meringkuk di sana tentu saja meringkuk seperti seekor hewan yang tengah tertidur.

Sesekali pula dia mengaung di dalam kamarnya juga sesekali pula dia keluar diri dalam kamarnya Saat malam mulai larut Dia berjalan di atas atap rumahnya sambil melihat-lihat sekitarnya yang gelap gulita.

Bukan dia bukan lagi berjalan di atas atap rumahnya tapi dia meninggalkan kediamannya asalkan Dia tidak takut jika ada manusia melihatnya pikir ini sudah malam malam jadi tidak Mungkin Manusia masih berkeliaran meskipun ada dia bisa bersembunyi

"Kau disini rupanya!" Louis melirik ke belakang saat mendengar suara gadis menyapa pendengarannya.

Ia memperjelas insting pendengaran nya di cahaya yang kurang terang itu.

"Kau Alice," tanya Louis yang menebak like Serigala betina yang menyapanya barusan ada anak Alice.

"Ya tentu saja ini aku bagaimana mungkin kau tidak mengenaliku kita teman dekat dan kita sangat dekat sejak kecil jadi sebaiknya kau tidak perlu bertanya bukan?" Alice tampak menjelaskan bahwa mereka memang sangat dekat.

"Ya aku rasa begitu Jadi ngomong-ngomong Apa yang kamu lakukan di sini bukan ke seharusnya engkau bersembunyi agar tidak ada manusia yang mengetahui mu?"

"Aku rasa pertanyaan itu pula cocok untukmu Sedang apa kau berkerja di remang-remang seperti ini? Bagaimana jika manusia mengetahui jika kau adalah serigala?"

"Aku hanya bosan saja jika terus berada di rumah tidak memiliki sesuatu yang spesial jadi aku lebih memilih untuk keluar dari rumah dan berjalan-jalan lagi pula manusia sangat sepi malam seperti ini semua manusia tengah tidur hanya sebagian kecil yang berkeliaran yang mungkin mereka sedang bersenang-senang dan sebagainya kau paham itu."

Ya, siapapun tahu di kota ini manusia senang keluar malam untuk berpesta atau sekedar berkencan.

Kini mereka berdua terdiam dan bersama di dalam kegelapan mereka duduk di antara rumputan dan bercerita satu sama lain sudah lama mereka tidak melakukan ini setelah kejadian yang mengerikan itu.

Mereka berdua menghabiskan malam bersama duduk di atas rumput dan yang segar dan terasa sejuk menyentuh tubuh mereka sambil ditemani oleh terpaan angin yang membelai dengan sangat lembut meski rasanya sangat dingin tapi suasana seperti ini sangat menyenangkan dan menenangkan bagi mereka berdua.