Laras hanya bisa menahan senyumnya ketika Panji benar-benar membawa kue kering serta nasi goreng berbentuk love buatannya. Bahkan ketika dia mengantar Panji untuk masuk ke dalam mobil saja, Laras belum mengucapkan apa-apa setelah Panji memberi jawaban kalau laki-laki itu akan membawa semuanya.
"Aku berangkat dulu, ya? Kamu hati-hati kalau mau pergi. Kabarin kalau ada apa-apa, ya?" Panji menyerahkan tangan kanannya untuk dicium oleh sang istri. Lalu gantian, dia yang mencium kening Laras.
"Tunggu dulu," ucap Laras menghentikan langkah Panji. "Kenapa?"
"Makasih, udah mau bawa bekal buatan aku." Laras mengucapkannya dengan senyum malu-malu.
Panji tersenyum tipis. "Iya, sama-sama. Makasih juga udah repot-repot bikinin semua ini." Setelahnya deru mesin mobil terdengar. Lambaian tangan menjadi penutupan sesi perpisahan sampai nanti mereka bertemu kembali ketika Panji pulang dari bekerja.
