Kalau Laras boleh mendeskripsikan, Wijaya adalah manusia paling jahat dengan seribu pikiran piciknya. Bagaimana mungkin dia menyuruh sang cucu untuk menikahi dua wanita dan menyakitinya agar sama-sama adil? Bukankah dia sangat jahat? Terutama pada pihak perempuan?
Dijadikan mesin pencetak anak, dijadikan nyonya Wijaya namun harus siap dimadu tanpa adanya publish ke umum. Rendah sekali sepertinya harga diri wanita jika mengiyakan tawaran ini.
Baik Panji maupun Laras tidak memberikan reaksi apa-apa untuk ucapan terakhir yang dilontarkan Wijaya. Mereka berdua sama-sama diam hingga pria tua menyebalkan itu berdiri dari tempatnya duduk sekarang.
"Tapi tenang saja, waktunya masih satu bulan ke depan. Kalau sampia kamu, Laras, belum juga hamil. Siap-siap untuk dimadu sama Gina. Sekarang saya mau ngomongin hal ini sama Gina, dia pasti mau karena dia bukan manusia kepala batu kayak kamu, Panji."