Seketika otak Laras berusaha mencerna ucapan dari Gina. "Maksud kamu apa?!"
"Loh? Ibu beneran nggak dikasih tahu sama Pak Panji atau Bu Widia? Oh, atau mungkin mereka beneran mau nyembunyiin ini dari Ibu, supaya nanti sekalian aja?" Gina semakin menjadi-jadi.
"Sekalian apa maksud kamu? Kamu ngomong apa sih?! Ngelantur banget sore-sore gini, mending kamu pergi sana! Kepala aku pusing banget denger suara kamu."
Gina tertawa geli. Awalnya memang dia benar-benar berniat untuk menjenguk Laras, namun perempuan ini malah menguji kesabarannya. Jadilah dia buka saja fakta yang baru dia dengar dari Widia. Masa bodoh dengan bentakan atau cercaan yang mungkin akan dia dapat dari Panj akibat memberi tahu hal ini pada Laras. Sebab, sesekali Laras harus diberi pelajaran agar tidak terlalu merendahkan orang sekaligus berbangga diri terlalu tinggi.