"Laras masuk UGD? Kenapa?!"
Kontan saja Widia melotot. Dia dibuat sedikit terkejut dengan adanya Panji di ruangannya, kemudian ditambah mendapatkan kabar bahwa menantunya masuk UGD. Siapa yang tidak terkejut?
"Dia kehujanan, terus berendam lama sampe pingsan." Panji menjawab seadanya. Tidak mungkin dia bercerita kalau Laras pergi bersama Randi tanpa sepengetahuannya.
"Astaga, ya, udah, ayo kita ke UGD."
Derap langkah kaki Widia dan Panji bersahutan memenuhi lorong rumah sakit. Keduanya berjalan tergesa untuk cepat sampai di depan pintu UGD yang masih tertutup rapat.
"Di sini? Mana dokternya?" tanya Widia dengan panik.
Pucuk dicinta ulampun tiba. Dokter yang menangani Laras akhirnya keluar dari ruang UGD. Dokter perempuan itu melepas maskernya. "Loh? Dokter Widia? Katanya sedang cuti?"