Laras tengah duduk santai di salah satu bangku taman. Tugas harian juga persiapan untuk kuis sudah selesai. Tinggal bersantai sembari menikmati es krim coklat di siang-siang. Sungguh nikmat dunia yang tiada tara kalau saja Nindy tidak datang lalu dengan semena-mena melempar tas berisi laptopnya ke atas tanah. Wajahnya memberengut membuat Laras bisa menebak ini pasti ada hubungannya dengan Riyan.
"Jangan bilang karena Riyan lagi?" tebak Laras.
"Iyalah, siapa lagi yang bisa gue badmood seharian kalau bukan tuh cowok. Sumpah, ya, Ras. Masa tadi malem gue janjian sama Riyan di restoran seafood. Janjinya dia mau ngasih sesuatu sama gue. Gue datengin kan, udah excited banget. Gue nungguin dia di sana udah hampir satu jam sampai-sampai pelayan nyamperin gue lima kali, tapi nggak ada tanda-tanda buat si Riyan datang. Dan lo tahu apa? Pas gue telpon, ada kali gue telpon dia tujuh kali baru diangkat. Dan jawabannya, dia lagi ada di rumah Gina!!" Nindy bercerita dengan menggebu-gebu.