Chereads / Perempuan Tanpa Impian / Chapter 107 - Sebuah Tawaran

Chapter 107 - Sebuah Tawaran

Laras menunduk di hadapan wastafel. Dia berusaha memuntahkan isi perutnya namun sangat sulit sekali hingga rasanya ingin menangis saja. Randi yang tadi menyusul Laras, kini memijat tengkuk perempuan itu sembari memegangi rambut Laras yang tergerai.

"Randi, keluar sana." Laras berucap lirih. Demi apapun dia malu seperti ini. Rasa ingin menangis lebih kuat. Apa kata kakeknya Randi nanti tentang dirinya yang tidak menghargai pemberian makanan untuk dimakan bersama.

Tapi, mau bagaimana lagi. Ini juga salahnya yang tidak meminum vitamin dan belum sempat makan siang karena hanya harus segera pulang. Alhasil jadilah dia kembali mual-mual tanpa bisa dimuntahkan seperti yang sering dialami saat pagi hari.

"Nggak, kenapa harus keluar?"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS