Setelah mendengar cerita dari Emily tentang Sang CEO Richard Alexander, yang sangat tidak suka dengan orang yang tidak On Time, membuat hati Viona merasa khawatir. Ia takut terkena marah oleh sang atasan yang temperamen sering berubah – ubah itu.
Viona ingin segera bergegas menuju ke ruang kerjanya di lantai sebelas.'Aduh, lama sekali lift ini,' batin Viona. Gadis itu merasa resah, takut terkena marah sang atasan. Viona kembali melihat jam digital yang terpajang di layar telepon genggamnya.
"Oh No, sekarang jam 09.09, bisa mampus aku kalau terlambat lebih dari ini lagi," lirih gadis itu berkata.
Tidak lama kemudian pintu lift terbuka. Ting!
"Ah, syukurlah!" seru Viona.
Viona pun segera bergegas menyeruak, masuk ke dalam lift itu yang masih penuh dengan para penumpang itu. Tubuh mungilnya sangat berguna, karena bisa menempel sehingga muat di antara para penumpang lift yang ada disana.