Chereads / Floire / Chapter 9 - Chapter 9

Chapter 9 - Chapter 9

Keadaan yang menjadi canggung, Agatha tak tau apa yang harus dilakukan ketika melihat sang adik dan ayah yang sedang bersedih didepan frame foto keluarga, Agatha memutuskan untuk langsung keluar, dari pada membuat situasi menjadi canggung karena dirinya yang tak mungkin untuk ikut memeluk sang ayah bersama adiknya, hal yang memalukan, anggap Agatha.

Setelah keluar, Agatha langsung menuju ruang dapur, ia ingin menghibur dirinya dengan menyantap makanan manis sembari ditemani koki kerajaan, sesampainya Agatha ketika membuka pintu, membuat seisi ruang terkejut dan berlarian sana kemari. Agatha berdiri kebingungan sembari memegang daun pintu, "Ada masalah apa? kenapa harus berlari lari." ujar Agatha menyusuri meja.

Salah satu dayang melihat ke arah Agatha yang sedang duduk, dengan segan ia menanyakan apa yang diinginkan Agatha hingga kemari, dengan polosnya Agatha menjawab, "Aku hanya ingin merasakan makanan manis yang baru saja dibuat."

Dayang tersebut langsung berlari ke arah dapur inti, ia langsung bergegas membuatkan makanan manis untuk putri Agatha, tidak hanya dayang tersebut, seisi dapur juga bergegas menanyakan apa saja menunya, tentunya membuat hati Agatha senang mendengarnya, dengan senang hati menjawab, "Apa saja yang manis disini, tapi sepertinya saat ini aku ingin blueberry cheesecake, tolong lebihkan porsinya, paman dan bibi."

Menganggap semua yang telah membantu kerajaan adalah saudara bagi Agatha, ia sangat menghormati orang yang lebih tua terhadapnya, bagi mereka sudah biasa dipanggil paman dan bibi oleh Agatha, tapi terkadang Agatha memanggil dayang yang terlihat seumuran dengan panggilan seperti biasa.

Setelah menunggu sekian lama dimeja, makanan yang dinanti nanti masih belum datang, yaitu blueberry cheesecake kesukaan Agatha terakhir kali ia makan dihidangkan dengan secangkir teh bersama keluarga, ia sangat merindukan terakhir kali makan dengan keluarga seutuhnya.

Agatha yang tak tahan menunggu ia pun berkeliling melihat isi dapur, semuanya sibuk dengan makanan manis, mereka dengan senang hati meninggalkan pekerjaan sebelumnya demi makanan manis yang diinginkan Agatha, setelah berkeliling dan berinteraksi Agatha yang ramah dan murah senyuman akhirnya menemukan blueberry cheesecake yang sedang dibuat oleh bibi Rania.

Di depan Blueberry cheesecake yang sedang dipanggang, Agatha mulai mengobrol dengan bibi Rania yang sudah menemani keluarga mereka sedari Agatha dan Anatha berumur 12 tahun, saat itu kehidupan mereka dengan keluarga utuh dihiasi oleh keriangan Agatha, yang hanya bertahan pada masanya, saat beranjak tepatnya diumur 10 tahun Agatha kehilangan sifat periangnya karena sebuah tragedi yang membuat keluarga mereka tidak seutuhnya lagi.

Beralih ke bibi Rania yang kaget atas kehadiran Agatha, saat itu juga Agatha mengajak bibi Rani mengobrol setelah sekian lama Agatha tak bertemu bibi Rania karena kesibukannya dimasa remaja, "Hallo bi, sepertinya lama menunggu makanan kesukaan ku matang."

Betapa kagetnya bibi Rania bahkan saat itu juga ia memegang dadanya karena kaget, bibi Rania menjawab dengan tertawa tipis, "Haduh, nak Agatha eh maksud bibi, putri Agatha, membuat bibi kaget saja, sekarang sudah besar ya, cantik pula tapi masih suka blueberry cheesecake."

"Hahaha, itu kan makanan kesukaan ku bi, bahkan aku dulu ingin sekali mendapatkan resepnya dari ibu dan membuatnya sendiri!"

Tiba tiba raut wajah bibi Rania berubah menjadi sedih setelah mendengar betapa semangatnya Agatha membicarakan sesosok ibunya, "Seharusnya bibi meminta resep dari ratu, bibi juga tidak ada niat ingin mengganti kan posisi blueberry cheesecake yang dibuat oleh ratu, bibi hanya mencoba mengobati rasa rindu mu, putri Agatha, maaf jika menyinggung putri."

"Ahaha, tidak kok bi justru aku berterimakasih karena bibi selalu membuat blueberry cheesecake kesukaan ku, padahal itu cukup lama." ucap Agatha yang canggung akan suasana.

Tak lama dari kalimat Agatha, tiba tiba berbunyi lah oven yang berisikan Blueberry cheesecake, menandakan makanan tersebut sudah matang, dan segera diantar ke meja putri Agatha, melihat bibi Rania yang akan membawanya Agatha segera mengambil nya sendiri, bibi Rania sudah lanjut usia, adanya ia di dapur hanya membantu perbaikan resep makanan, jika antar mengantar itu tugas yang lebih muda.

Melihat prilaku Agatha yang membawa blueberry cheesecake ke depan sambil tertawa kecil, bibi Rania ikut menertawakan tingkah lucu dari Agatha, sedangkan yang lain tertawa dengan badan bungkuk untuk menghormati darah kerajaan.

Sampai dimeja yang sudah dipenuhi makanan, Agatha dengan senang menaruh Blueberry cheesecake nya di tengah tengah meja, ia segera duduk dan memakai alas makanan, saat ingin menyantap ditemani para koki didapur, pintu masuk terbuka, terlihat gaun berwarna biru dengan sepatu berikat tali putih memasuki ruang dapur.

Mata wanita itu tertuju ke arah Agatha yang sedang mengangkat sendok Blueberry cheesecake di depan mulutnya, wanita itu tiba tiba berteriak dengan lantang, "Agatha! bisa bisanya kamu disini, aku dari tadi mencari mu tau."

Mendengar teriakan itu seisi dapur tiba tiba memberikan hormat terhadap wanita itu, meski ia sedang mengamuk karena tingkah Agatha, dan menghampiri Agatha yang sedang mencoba memakan blueberry cheesecake di mejanya, wanita itu diberikan kursi dengan sopan, ternyata itu adalah Anatha, Agatha mengomel putri Anatha yang seenaknya berteriak padahal Agatha di depannya.

"Agatha, kau ini dari mana saja, aku sampai keliling mencari mu!" ucap Anatha menghentak meja, semua piring dan mangkok yang berisi makanan manis bergetar karena hentakan tangan Anatha, bahkan sampai ke sendok Agatha.

"Aku kan rindu makanan buatan ibu! biarkan aku menikmatinya, kehadiran mu yang terus berteriak teriak membuat seisi dapur menjadi tak nyaman kau tau?" balas Agatha kembali menyuapkan makanan.

"Ah, ini karena dirimu tau! jika kau terus memperdulikan makanan mu itu, aku akan pergi bersama Garron untuk misi kali ini!"

Tiba tiba Agatha menghentak sendoknya saat mendengar nama Garron, bahkan seenaknya Anatha menyebut misi yang memang menjadi rahasia sejak dulu, "Maksud tindakan mu apa Anatha? kau benar benar membuka luka lama? atau kali ini ingin membuat kejadian baru? tingkah mu membuat ku kesal, Anatha."

Tiba tiba tatapan Agatha menjadi dingin dengan jari yang menahan sendok tergeletak di atas meja, Agatha sedang menahan emosinya, kali ini Anatha sudah keterlaluan ia terlalu percaya dengan orang terus menerus terjadi, suasana dapur menjadi serius semua hanya tertunduk dan fokus pekerjaan nya, mereka menutup telinga masing masing, mengingatkan diri, "Ini urusan negara, jangan dengarkan apapun."

Agatha memahami situasi meski ia di dalam emosinya, Agatha menarik tangan Anatha, menarik sampai keluar ruangan dengan makanan yang dibiarkan di atas meja, Agatha bahkan baru menyantap setengah dari blueberry cheesecake miliknya.

Anatha merasa kesakitan justru melepas kasar pegangan tangan Agatha setelah keluar dari ruangan, dan saat ini mereka berada di balkon kerajaan, Agatha menghirup udara lepas, sedangkan Anatha masih mengelus elus lengannya, Anatha sedikit takut dengan sikap Agatha yang diam tidak banyak berbicara, setelah menghirup udara dan menenangkan diri, Agatha menutup pintu balkon dan berbicara empat mata dengan Anatha, kali ini tatapan yang tak bisa dihindari.

"Apa yang Garron katakan sampai kau percaya sepenuhnya, Anatha?"