Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Darah Biru Pertama

dakoma
--
chs / week
--
NOT RATINGS
4.4k
Views
Synopsis
di benua Eradite para ksatria sangat dihormati mereka adalah penguasa sejati dunia, para Jeras yang lemah dihina dan dijadikan badut sirkus. namun itu semua berubah ketika Warlo bertemu dengan keberadaan misterius, dengan sistem idle farming AFK miliknya dia akan merubah tatanan dunia "kini kita para Jeras adalah penguasa sejati dunia, kita adalah darah biru"
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

Peringkat ksatria :

Pra ksatria/ksatria magang/pelayan ksatria (terbagi 3 tahap yaitu tahap 1, tahap 2, dan tahap 3)

Ksatria

Ksatria agung

Ksatria agung besar

Ksatria supreme

Ksatria naga

Ksatria naga supreme.

********

Ini adalah benua Eradite sebuah benua paling makmur di dunia, para ksatria kuat menyebarkan kejayaan mereka di sini.

Di sebuah kota kecil sebuah kerajaan kecil bernama Ansai yang memiliki bangunan dengan gaya abad menengah.

Hujan turun dengan rintik rintik lalu menjadi deras, seorang laki laki dengan tubuh atletis terbaring di jalan kota, darahnya telah terbasuh air hujan.

Laki laki itu adalah Warlo seorang putra mahkota kerajaan satu satunya pewaris kerajaan Ansai, namun sayangnya dia tidak memiliki bakat sebagai ksatria.

Malahan dia sangat berbakat dalam ilmu jeras, namun dia sangat membencinya karena ini adalah ilmu yang lemah.

Para jeras di dunia ini adalah badut sirkus yang menggunakan trik kecil untuk mendapatkan nafkah, kemampuan orang orang rendahan dan udik.

Sayangnya akibat kemampuannya sebagai jeras dia menderita, di jalan seorang ksatria acak yang mabuk menghajarnya hingga berdarah, untungnya pelatihan ksatrianya membuat tubuh miliknya sangat kuat sehingga dia tidak mati dihajar oleh ksatria acak.

Di benua Eradite seorang grand knight bahkan harus berhati hati menyinggung kerajaan kecil, sebagai wajah kerajaan Ansai seorang grand knight harus tunduk atau bahkan menjilat pantatnya jika Warlo suruh namun akibat identitasnya sebagai jeras terungkap dirinya dipandang hina.

Para grand knight yang adalah pengawalnya menjauhkan diri dan meminta kepada raja untuk berhenti menjadi pengawalnya karena mencoreng martabat ksatria, lalu ayahnya sendiri menjadi kecewa kepadanya.

Warlo awalnya berpikir tanpa para grand knight yang selalu mengawalnya dia tidak akan apa apa namun ternyata dia salah, seorang ksatria mabuk dengan beraninya menghajarnya lalu mengencinginya tapi tak ada satu pun yang menolong.

Warlo benci dan marah kepada dirinya sendiri karena terlahir sebagai jeras dan tidak memiliki bakat sebagai ksatria, dia bahkan sudah berlatih selama 20 tahun namun masih di tahap kedua pra-ksatria, orang lain mungkin membutuhkan waktu sekitar 5-10 tahun untuk menjadi kstatria dari tahap pra-ksatria namun dia menghabiskan 20 tahun dan belum menembus tahap ketiga, menyedihkan sekali!

Dia rasanya ingin mengutuk leluhurnya karena membuatnya menjadi seorang jeras, namun dia tahu tidak bisa menyalahkan mereka sebab dia lemah karena dirinya sendiri.

"Astaga pangeran", Lucas seorang bocah kurus yang menjadi pelayan pribadinya menghampirinya dan memberikannya obat darah.

Walau pahit Warlo meminumnya, perlahan lukanya sembuh dengan kecepatan yang terlihat oleh mata, "pangeran orang yang melakukan ini pantas dibunuh"

Lucas marah dan mengutuk 8 leluhur orang yang menghajar tuannya hingga babak belur, "tidak, mari kita pulang"

Warlo menolak dan berdiri, Lucas melihat wajah tuannya menjadi sangat buruk.

"Tapi-"

"Sudahlah", Warlo berjalan dengan sempoyongan lalu Lucas bergegas membantunya berjalan.

Tak lama mereka sampai di sebuah mansion berwarna biru, lalu Warlo masuk dan dengan bantuan beberapa pelayan dia beristirahat di kamarnya.

"Jika saja aku lebih kuat", kata Warlo sambil menatap langit langit.

Wajahnya yang dipenuhi jenggot tipis karena sering dirawat dipenuhi kemarahan akan ketidakberdayaan dirinya, nasibnya sebagai jeras, dan orang orang yang memandang rendah dirinya.

Dia bangkit dari kasur dan menghancurkan barang barang di kamarnya melampiaskan ras frustasi dirinya.

Rasa frustasi karena terjebak di tahap kedua pra ksatria

Rasa frustasi karena terlahir dengan bakat jeras

Rasa frustasi karena dipandang rendah karena kelemahannya yang tidak bisa dia ubah seberapa keras dia mencoba.

Di saat itu di sebuah lukisan yang tak sengaja dia hancurkan dia melihat ada sebuah buku yang jatuh dari belakang bingkai, tampaknya buku itu selama ini tersembunyi di sana.

Warlo dengan penasaran melihat buku itu, dia melihat sebuah nama Isabella Anasta, nama ibunya.

Ibunya adalah jeras miskin yang menarik perhatian ayahnya, lalu mereka menikah walau banyak ditentang publik karena ditakutkan akan mencemari darah ksatria tapi ayahnya tidak peduli.

Warlo bertanya tanya bagaimana jika ayahnya menikah dengan ksatria wanita yang kuat apakah dirinya tidak akan terlahir sebagai sampah, sebab para jeras akan melahirkan keturunan jeras pula itulah sebabnya banyak orang menghindari mereka untuk dinikahi bahkan jika seorang jeras itu cantik dan tampan.

Bagi orang biasa walau mereka tidak berbakat seperti keturunan bangsawan, mereka tetap tidak akan menikah dengan jeras sebab mereka menginginkan anak mereka memiliki bakat ksatria tanpa tercemar.

Warlo ingin mengutuk ibunya namun dia tidak bisa karena ibunya sangat baik hati dan mengasuhnya dengan penuh cinta.

Lalu dia terdiam dan berusaha menghilangkan kemarahan dan emosi negatif dalam dirinya sebelum membuka buku peninggalan ibunya yang berjudul sigil raja kegelapan.