Setalah terus berlari ke arah selatan, sesuai arah yang di beri tahu Dadang. Kini Arman telah melihat keberadaan istri dan sahabatnya, namun kini badannya terasa kaku melihat canda tawa di antara keduanya.
"Ah aku takut," ucap Ranti terus berusaha menjauh dari Rasya yang tengah membawa dauh teh namun di ujungnya terdapat ulat.
"Jangan dekat-dekat!" seru Ranti terus ketakutan.
"Aku tak dekat-dekat," sahut Rasya sembari terkikih.
"Buang Kak," teriak Ranti sembari memejamkan kedua matanya.
"Kenapa di buang, ini binatang lucu Ranti," ucap Rasya masih terus terkikih melihat Ranti yang terus ketakutan.
"Hiiih lucu dari mananya," jerit Ranti yang sangat ketakutan.
"Menyebalkan," ucap Arman lirih, dengan sorot mata tajam.
Dengan cepat ia melangkahkan kakinya menghampiri mereka yang tengah berada di dalam kebun teh.
"Hey," panggil Arman dengan keras.
Seketika Rasya dan Ranti terkejut melihat kedatangan Arman.
"Aku mau pulang sekarang juga," ujar Arman.